Yakobus 4: 6-7 "Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!"
Oleh karena pandemi COVID-19, banyak keluarga punya kesempatan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Tetapi itu juga artinya ada kemungkinan besar mereka akan saling kesal terhadap satu sama lain. Mari kita jujur, walaupun kita teramat mencintai seseorang, kedekatan yang konstan bisa menyebabkan perselisihan. Dan seringkali itu terjadi karena harga diri kita yang tinggi.
Misalnya, pernahkah Anda terlalu angkuh sehingga Anda tidak mau berkompromi akan sesuatu meski Anda tahu Anda harus melakukannya? Pernahkah Anda bertengkar dengan pasangan atau teman baik Anda di mana Anda tahu Anda salah tetapi Anda tidak mau mengakuinya? Tentu saja Anda pernah. Kita semua pernah! Kita semua dipenuhi dengan keangkuhan, dan itulah sebabnya kita punya konflik dalam hidup kita.
"Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" (Yakobus 4: 6-7).
Tuhan menyatakan perang terhadap kesombongan, ego, arogansi dan keegoisan. Setiap kali keangkuhan muncul dalam hidup Anda, maka Anda berada di sisi berlawanan dengan Tuhan — dan lengan Anda terlalu pendek untuk bertarung melawan Dia.
Tuhan tidak memandang kesombongan dan hanya berkata "Oh, itu hal sepele."Namun, Dia secara terbuka menentang orang-orang yang sombong. Tuhan menyatakan perang terhadap ego.
Anda mungkin pernah memperhatikan ini: Tuhan punya cara unik dalam merencanakan keadaan-keadaan yang menurunkan ego Anda. Menentang Allah itu sangatlah berbahaya. Ketika Anda berada di jalur yang bertabrakan dengan Pencipta alam semesta, maka Anda akan kalah.
Jika kesombongan menyebabkan pertengkaran, maka hal yang sebaliknya juga berlaku. Kerendahan hati dapat menghentikan pertengkaran. Obat pertengkaran adalah kerendahan hati. Setiap kali Anda merendahkan hati, Anda akan hidup berdampingan lebih baik dengan istri Anda, anak-anak Anda, teman Anda, karyawan Anda, sesama anggota gereja, dan tetangga Anda.
Yakobus 4 mengatakan Tuhan memberi kasih karunia kepada mereka yang rendah hati. Kasih karunia adalah kekuatan untuk berubah. Jika Anda ingin menghentikan perselisihan dalam hidup Anda, maka Anda membutuhkan kasih karunia. Dan hanya ada satu cara untuk mendapatkan rahmat-Nya: Rendah hati. Tuhan menentang orang-orang yang sombong, tapi sebaliknya memberi kasih karunia kepada mereka yang rendah hati.
Rendahkanlah hatimu, lalu tunduklah sepenuhnya kepada Tuhan.
Tunduk kepada Tuhan berarti menyerahkan segalanya, termasuk harga diri Anda.
Renungkan hal ini:
- Pikirkan tentang konflik yang baru-baru ini terjadi dalam hidup Anda. Menurut Anda bagaimana itu bisa berubah seandainya Anda menunjukkan kerendahan hati?
- Secara nyata, seperti apa rasanya menyerahkan diri kepada Tuhan?
- Tuhan menentang orang-orang sombong dan memberikan kasih karunia-Nya kepada mereka yang rendah hati. Menurut Anda bagaiman sifat Tuhan jika dilihat dari kebenaran ini?
Misalnya, pernahkah Anda terlalu angkuh sehingga Anda tidak mau berkompromi akan sesuatu meski Anda tahu Anda harus melakukannya? Pernahkah Anda bertengkar dengan pasangan atau teman baik Anda di mana Anda tahu Anda salah tetapi Anda tidak mau mengakuinya? Tentu saja Anda pernah. Kita semua pernah! Kita semua dipenuhi dengan keangkuhan, dan itulah sebabnya kita punya konflik dalam hidup kita.
"Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" (Yakobus 4: 6-7).
Tuhan menyatakan perang terhadap kesombongan, ego, arogansi dan keegoisan. Setiap kali keangkuhan muncul dalam hidup Anda, maka Anda berada di sisi berlawanan dengan Tuhan — dan lengan Anda terlalu pendek untuk bertarung melawan Dia.
Tuhan tidak memandang kesombongan dan hanya berkata "Oh, itu hal sepele."Namun, Dia secara terbuka menentang orang-orang yang sombong. Tuhan menyatakan perang terhadap ego.
Anda mungkin pernah memperhatikan ini: Tuhan punya cara unik dalam merencanakan keadaan-keadaan yang menurunkan ego Anda. Menentang Allah itu sangatlah berbahaya. Ketika Anda berada di jalur yang bertabrakan dengan Pencipta alam semesta, maka Anda akan kalah.
Jika kesombongan menyebabkan pertengkaran, maka hal yang sebaliknya juga berlaku. Kerendahan hati dapat menghentikan pertengkaran. Obat pertengkaran adalah kerendahan hati. Setiap kali Anda merendahkan hati, Anda akan hidup berdampingan lebih baik dengan istri Anda, anak-anak Anda, teman Anda, karyawan Anda, sesama anggota gereja, dan tetangga Anda.
Yakobus 4 mengatakan Tuhan memberi kasih karunia kepada mereka yang rendah hati. Kasih karunia adalah kekuatan untuk berubah. Jika Anda ingin menghentikan perselisihan dalam hidup Anda, maka Anda membutuhkan kasih karunia. Dan hanya ada satu cara untuk mendapatkan rahmat-Nya: Rendah hati. Tuhan menentang orang-orang yang sombong, tapi sebaliknya memberi kasih karunia kepada mereka yang rendah hati.
Rendahkanlah hatimu, lalu tunduklah sepenuhnya kepada Tuhan.
Tunduk kepada Tuhan berarti menyerahkan segalanya, termasuk harga diri Anda.
Renungkan hal ini:
- Pikirkan tentang konflik yang baru-baru ini terjadi dalam hidup Anda. Menurut Anda bagaimana itu bisa berubah seandainya Anda menunjukkan kerendahan hati?
- Secara nyata, seperti apa rasanya menyerahkan diri kepada Tuhan?
- Tuhan menentang orang-orang sombong dan memberikan kasih karunia-Nya kepada mereka yang rendah hati. Menurut Anda bagaiman sifat Tuhan jika dilihat dari kebenaran ini?
Bacaan Alkitab Setahun : Mikha 4:6-14 ; Ibrani 11 |
Rendahkan diri Anda agar Anda dapat dimerdekakan dari perselisihan dan konflik.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar