Matius 7: 3 "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?"
Titik buta adalah sikap atau kelemahan dalam hidup Anda yang tidak bisa Anda lihat atau Anda pungkiri walaupun itu menyebabkan konflik dengan orang lain.
Misalnya, Anda terus-menerus berargumen dan tak menyadari bahwa Anda kerap mengubah percakapan sederhana menjadi sebuah perdebatan. Yesus mengajarkan bahwa ketika Anda merasakan ada dorongan untuk menghakimi seseorang oleh karena titik buta mereka, jadikanlah itu sebagai kesempatan untuk menyadari dan menghadapi titik buta Anda sendiri.
Yesus mengajarkan ini dalam Khotbah di Bukit: "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu" (Matius 7: 3-5).
Dia seolah berkata, "Beraninya kau? Mengapa kau begitu risih dengan dosa dalam kehidupan orang lain padahal kau sendiri belum menyelesaikan dosa yang lebih besar dalam hidupmu sendiri? Jaga titik butamu sendiri agar engkau bisa melihat dengan jelas dalam membantu orang lain."
Pernahkah Anda perhatikan bahwa Anda cenderung menghakimi apa yang ada pada orang lain yang sebenarnya tidak Anda sukai di dalam diri sendiri? Jika Anda seseorang yang malas dan Anda sadari itu— dan Anda membenci hal itu tentang diri Anda— maka Anda cenderung lebih mudah melihatnya pada orang lain dan menighakimi mereka. Jika Anda sombong atau tamak, maka Anda cenderung lebih cepat memperhatikan itu pada orang lain. Apa pun yang sulit untuk Anda hadapi di dalam diri, Anda akan lebih mudah melihatnya pada diri orang lain.
Alkitab berkata dalam 1 Korintus 11:31, "Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita."
Coba pikirkan maksud ayat ini: Bila kita serius mempelajari hidup kita dan mengevaluasi kelemahan dan kegagalan diri sendiri, maka Tuhan tidak perlu menilai kita.
Tuhan ada untuk Anda, bukan untuk menentang Anda. Dia sudah tahu titik buta Anda, dan Dia ingin membantu Anda mengatasinya sehingga Anda bisa dewasa di dalam iman Anda.
Renungkan hal ini:
- Dosa apa yang paling mudah Anda lihat pada diri orang lain? Menurut Anda apa yang bisa Anda lihat dari titik buta orang lain tentang dosa yang ada dalam hidup Anda sendiri?
- Apa yang dimaksud dengan mengevaluasi diri?
- Ketika Anda merasakan sebuah dorongan untuk menilai atau menghakimi seseorang, apa yang harus Anda lakukan?
Misalnya, Anda terus-menerus berargumen dan tak menyadari bahwa Anda kerap mengubah percakapan sederhana menjadi sebuah perdebatan. Yesus mengajarkan bahwa ketika Anda merasakan ada dorongan untuk menghakimi seseorang oleh karena titik buta mereka, jadikanlah itu sebagai kesempatan untuk menyadari dan menghadapi titik buta Anda sendiri.
Yesus mengajarkan ini dalam Khotbah di Bukit: "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu" (Matius 7: 3-5).
Dia seolah berkata, "Beraninya kau? Mengapa kau begitu risih dengan dosa dalam kehidupan orang lain padahal kau sendiri belum menyelesaikan dosa yang lebih besar dalam hidupmu sendiri? Jaga titik butamu sendiri agar engkau bisa melihat dengan jelas dalam membantu orang lain."
Pernahkah Anda perhatikan bahwa Anda cenderung menghakimi apa yang ada pada orang lain yang sebenarnya tidak Anda sukai di dalam diri sendiri? Jika Anda seseorang yang malas dan Anda sadari itu— dan Anda membenci hal itu tentang diri Anda— maka Anda cenderung lebih mudah melihatnya pada orang lain dan menighakimi mereka. Jika Anda sombong atau tamak, maka Anda cenderung lebih cepat memperhatikan itu pada orang lain. Apa pun yang sulit untuk Anda hadapi di dalam diri, Anda akan lebih mudah melihatnya pada diri orang lain.
Alkitab berkata dalam 1 Korintus 11:31, "Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita."
Coba pikirkan maksud ayat ini: Bila kita serius mempelajari hidup kita dan mengevaluasi kelemahan dan kegagalan diri sendiri, maka Tuhan tidak perlu menilai kita.
Tuhan ada untuk Anda, bukan untuk menentang Anda. Dia sudah tahu titik buta Anda, dan Dia ingin membantu Anda mengatasinya sehingga Anda bisa dewasa di dalam iman Anda.
Renungkan hal ini:
- Dosa apa yang paling mudah Anda lihat pada diri orang lain? Menurut Anda apa yang bisa Anda lihat dari titik buta orang lain tentang dosa yang ada dalam hidup Anda sendiri?
- Apa yang dimaksud dengan mengevaluasi diri?
- Ketika Anda merasakan sebuah dorongan untuk menilai atau menghakimi seseorang, apa yang harus Anda lakukan?
Bacaan Alkitab Setahun : Mikha 1:1-7 ; Ibrani 7:1-10 |
Sebelum Anda menghakimi orang lain, ingatlah bahwa Anda memiliki titik buta dalam hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar