Matius 5:44 "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."
Berpikir seperti Yesus berarti bersedia mengampuni orang yang telah menyakiti Anda.
Bahkan di kayu salib sekalipun, Yesus mengampuni. Dalam Lukas 23:34a, Ia berbicara tentang orang-orang yang telah menyiksa dan menyalibkan Dia, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Siapa yang selama ini paling menyakiti Anda dalam hidup? Siapa seseorang yang paling Anda benci? Rasa sakit apa yang selama ini Anda simpan karena Anda tidak bisa memaafkan?
Ketika Anda masih berpegang pada rasa sakit, sesungguhnya Anda hanya sedang menyakiti diri sendiri. Anda perlu mengampuni orang tersebut, bukan karena mereka pantas mendapatkannya, tetapi karena Allah telah mengampuni Anda, dan Dia mengharapkan Anda melakukan hal yang sama kepada orang lain. Anda mengampuni karena Anda tidak ingin rasa sakit Anda berubah menjadi kepahitan dan kebencian. Dendam itu ibarat minum racun dan berharap itu akan menyakiti orang lain.
Yesus selalu mengampuni, namun Dia tidak pernah berhenti hanya pada pengampuan. Yesus memberikan sebuah contoh yang radikal ketika Dia mengajarkan, "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Matius 5:44).
Memaafkan saja tidak cukup. Tuhan ingin Anda belajar untuk merespons kejahatan dengan kebaikan, dan memberkati mereka yang telah menyakiti Anda. Dia ingin Anda mendoakan mereka untuk kebaikan mereka.
Kenapa Anda harus melakukan itu? Karena berpikir seperti Yesus ialah cara hidup yang paling sehat, paling bahagia, dan paling menyembuhkan.
Bila Anda memiliki pikiran yang seperti Kristus, maka Anda akan merasa lega untuk mengampuni dan memberkati orang lain. Anda merasa lega untuk terus melangkah dalam hidup, merasa aman dalam keselamatan yang dari Kristus, dan memiliki pengharapan untuk masa depan.
Renungkan hal ini:
- Rasa sakit apakah yang selama ini Anda simpan yang menahan pertumbuhan rohani Anda lebih berbuah?
- Apakah orang lain harus menerima pengampunan Anda atau bersedia berdamai dengan Anda agar Anda mampu mengampuni dan mendoakan mereka? Mengapa atau mengapa tidak?
- Adakah sesuatu yang pernah Anda lakukan atau yang pernah dilakukan orang lain yang tidak bisa dimaafkan? Adakah yang bisa Anda lakukan untuk membuat Tuhan mengurangi kasih-Nya atas Anda? Apa alasan dari jawaban Anda itu?
Bahkan di kayu salib sekalipun, Yesus mengampuni. Dalam Lukas 23:34a, Ia berbicara tentang orang-orang yang telah menyiksa dan menyalibkan Dia, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Siapa yang selama ini paling menyakiti Anda dalam hidup? Siapa seseorang yang paling Anda benci? Rasa sakit apa yang selama ini Anda simpan karena Anda tidak bisa memaafkan?
Ketika Anda masih berpegang pada rasa sakit, sesungguhnya Anda hanya sedang menyakiti diri sendiri. Anda perlu mengampuni orang tersebut, bukan karena mereka pantas mendapatkannya, tetapi karena Allah telah mengampuni Anda, dan Dia mengharapkan Anda melakukan hal yang sama kepada orang lain. Anda mengampuni karena Anda tidak ingin rasa sakit Anda berubah menjadi kepahitan dan kebencian. Dendam itu ibarat minum racun dan berharap itu akan menyakiti orang lain.
Yesus selalu mengampuni, namun Dia tidak pernah berhenti hanya pada pengampuan. Yesus memberikan sebuah contoh yang radikal ketika Dia mengajarkan, "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Matius 5:44).
Memaafkan saja tidak cukup. Tuhan ingin Anda belajar untuk merespons kejahatan dengan kebaikan, dan memberkati mereka yang telah menyakiti Anda. Dia ingin Anda mendoakan mereka untuk kebaikan mereka.
Kenapa Anda harus melakukan itu? Karena berpikir seperti Yesus ialah cara hidup yang paling sehat, paling bahagia, dan paling menyembuhkan.
Bila Anda memiliki pikiran yang seperti Kristus, maka Anda akan merasa lega untuk mengampuni dan memberkati orang lain. Anda merasa lega untuk terus melangkah dalam hidup, merasa aman dalam keselamatan yang dari Kristus, dan memiliki pengharapan untuk masa depan.
Renungkan hal ini:
- Rasa sakit apakah yang selama ini Anda simpan yang menahan pertumbuhan rohani Anda lebih berbuah?
- Apakah orang lain harus menerima pengampunan Anda atau bersedia berdamai dengan Anda agar Anda mampu mengampuni dan mendoakan mereka? Mengapa atau mengapa tidak?
- Adakah sesuatu yang pernah Anda lakukan atau yang pernah dilakukan orang lain yang tidak bisa dimaafkan? Adakah yang bisa Anda lakukan untuk membuat Tuhan mengurangi kasih-Nya atas Anda? Apa alasan dari jawaban Anda itu?
Bacaan Alkitab Setahun : Ratapan 1-3; I Timotius 2 |
Bila Anda memiliki pikiran duniawi, maka Anda hanya akan hidup dalam rasa sakit di masa lalu.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar