Amsal 14:15 "Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya."
Jika Anda takut, itu karena pada saat itu Anda mempercayai pikiran-pikiran Anda yang menakutkan. Jika Anda marah, itu karena Anda percaya bahwa Anda telah diremehkan sehingga Anda bersikap defensif. Jika Anda bersikap sombong, itu mungkin karena Anda percaya Anda tidak cukup baik sehingga Anda mencoba mengimbanginya dengan bertingkah angkuh.
Apabila ada satu perilaku dalam hidup Anda yang tidak Anda sukai, carilah sumbernya dan ubah pemikiran yang mendasarinya. Tuhan berkata dalam Hagai 1: 5, "Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!"
Tanyakanlah pada diri Anda: Mengapa saya bertindak seperti itu kepada orang ini? Mengapa saya bertindak seperti ini di tempat kerja atau sekolah saya? Mengapa saya bertindak seperti ini kepada tetangga saya? Pikiran apa yang memicu saya bertindak seperti itu? Asumsi apa di balik tindakan itu? Keyakinan apa yang mendasari tingkah laku saya itu?
Pernahkah Anda mengalami konflik semacam ini dengan pasangan Anda atau orang-orang terkasih Anda: Sebenarnya penyebabnya cukup sederhana — sebelum Anda sadari, ada sesuatu di dalam perselisihan tersebut yang memicu emosi Anda, dan intensitas emosional Anda berubah dari nol menjadi 100 hanya dalam waktu dua detik. Lalu Anda mungkin menjadi lepas kendali, kesal, gugup, atau malah takut. Mungkin Anda mulai berkeringat, atau mungkin nada suara Anda naik. Atau mungkin juga Anda mulai menangis.
Sesuatu dalam momen tersebut memengaruhi apa yang Anda yakini. Anda mungkin menjadi percaya bahwa orang lain akan meninggalkan Anda. Anda mungkin menjadi percaya bahwa Anda tidak akan pernah didengar. Anda mungkin menjadi percaya bahwa ide Anda tidak akan pernah diakui dan Anda merasa tidak pernah dihargai. Anda mempercayai sesuatu yang tiba-tiba memicu respons Anda yang emosional.
Jika Anda pernah berada dalam situasi tersebut, maka Anda perlu menanyakan pertanyaan ini pada diri Anda: Apa yang saya yakini saat ini? Anda perlu menyelidiki apa yang mendasari perilaku Anda tersebut.
Alkitab berkata dalam Amsal 14:15, "Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya."
Untuk bisa tumbuh dalam setiap bidang kehidupan, selidikilah pemikiran-pemikiran apa yang ada dalam otak Anda. Mulailah merenungkan apa yang sedang Anda pikirkan supaya itu dapat mengarahkan Anda pada tindakan-tindakan yang sehat dan terarah.
Renungkan hal ini:
- Renungkan tentang satu perilaku yang coba Anda ubah selama bertahun-tahun lamanya. Apa yang selama ini Anda yakini yang menyebabkan Anda bertindak seperti itu?
- Mengapa penting untuk memikirkan tentang apa yang Anda yakini di balik suatu perilaku sebelum Anda bertindak?
- Ketika Anda terlibat dalam sebuah pembicaraan yang sulit dengan seseorang yang dekat dengan Anda, apa manfaatnya merenungkan sesuatu yang Anda yakini mereupakan penyebab di balik respons emosional Anda tersebut?
Apabila ada satu perilaku dalam hidup Anda yang tidak Anda sukai, carilah sumbernya dan ubah pemikiran yang mendasarinya. Tuhan berkata dalam Hagai 1: 5, "Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!"
Tanyakanlah pada diri Anda: Mengapa saya bertindak seperti itu kepada orang ini? Mengapa saya bertindak seperti ini di tempat kerja atau sekolah saya? Mengapa saya bertindak seperti ini kepada tetangga saya? Pikiran apa yang memicu saya bertindak seperti itu? Asumsi apa di balik tindakan itu? Keyakinan apa yang mendasari tingkah laku saya itu?
Pernahkah Anda mengalami konflik semacam ini dengan pasangan Anda atau orang-orang terkasih Anda: Sebenarnya penyebabnya cukup sederhana — sebelum Anda sadari, ada sesuatu di dalam perselisihan tersebut yang memicu emosi Anda, dan intensitas emosional Anda berubah dari nol menjadi 100 hanya dalam waktu dua detik. Lalu Anda mungkin menjadi lepas kendali, kesal, gugup, atau malah takut. Mungkin Anda mulai berkeringat, atau mungkin nada suara Anda naik. Atau mungkin juga Anda mulai menangis.
Sesuatu dalam momen tersebut memengaruhi apa yang Anda yakini. Anda mungkin menjadi percaya bahwa orang lain akan meninggalkan Anda. Anda mungkin menjadi percaya bahwa Anda tidak akan pernah didengar. Anda mungkin menjadi percaya bahwa ide Anda tidak akan pernah diakui dan Anda merasa tidak pernah dihargai. Anda mempercayai sesuatu yang tiba-tiba memicu respons Anda yang emosional.
Jika Anda pernah berada dalam situasi tersebut, maka Anda perlu menanyakan pertanyaan ini pada diri Anda: Apa yang saya yakini saat ini? Anda perlu menyelidiki apa yang mendasari perilaku Anda tersebut.
Alkitab berkata dalam Amsal 14:15, "Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya."
Untuk bisa tumbuh dalam setiap bidang kehidupan, selidikilah pemikiran-pemikiran apa yang ada dalam otak Anda. Mulailah merenungkan apa yang sedang Anda pikirkan supaya itu dapat mengarahkan Anda pada tindakan-tindakan yang sehat dan terarah.
Renungkan hal ini:
- Renungkan tentang satu perilaku yang coba Anda ubah selama bertahun-tahun lamanya. Apa yang selama ini Anda yakini yang menyebabkan Anda bertindak seperti itu?
- Mengapa penting untuk memikirkan tentang apa yang Anda yakini di balik suatu perilaku sebelum Anda bertindak?
- Ketika Anda terlibat dalam sebuah pembicaraan yang sulit dengan seseorang yang dekat dengan Anda, apa manfaatnya merenungkan sesuatu yang Anda yakini mereupakan penyebab di balik respons emosional Anda tersebut?
Bacaan Alkitab Setahun : Yeremia 29-33; I Tesalonika 4 : 13-18 |
Setiap perilaku didasarkan pada apa yang Anda yakini.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar