Daniel 9: 1-2 "Pada tahun pertama pemerintahan Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang telah menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim, pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun."
Doa adalah kunci untuk menanggung krisis apa pun.
Kita bisa belajar banyak dari Daniel serta kehidupan doanya. Ketika waktunya bagi bangsa Israel untuk kembali ke tanah mereka, Daniel tahu bahwa bangsanya belum siap. Orang Israel masih belum memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan. Mereka menyimpang dari perintah dan kehendak Tuhan. Kenyataan ini membuat Daniel berduka, sehingga ia berdoa,
Doanya dalam Daniel 9 memberikan enam bagian penting tentang bagaimana caranya berdoa yang dijawab Tuhan selama masa sulit. Kita akan mempelajari masing-masing langkah ini selama beberapa hari ke depan.
Anda perlu mendengar suara Tuhan. Dia akan selalu membuat langkah pertama dalam hidup Anda. Dia tidak pernah mengharapkan Anda melakukan sesuatu yang tidak Dia lakukan terlebih dahulu. Alkitab mengatakan kita mengasihi Allah sebab Dia lebih dahulu mengasihi kita. Kita melayani Dia sebab Dia lebih dahulu melayani kita.
Tuhan memulai. Lalu, kita menanggapi.
Jadi bagaimana Anda mendengarkan Tuhan? Dengan membaca Alkitab. Kita berbicara kepada Tuhan karena Tuhan lebih dulu berbicara kepada kita melalui Firman-Nya.
Ini yang Daniel lakukan: "Pada tahun pertama pemerintahan Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang telah menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim, pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun" (Daniel 9: 1-2).
Renungkan hal ini:
- Kapan Anda pernah melihat Tuhan mengambil inisiatif dalam hidup Anda?
- Apa yang membuat Anda sulit mendengarkan Allah ketika Anda mempelajari Firman-Nya?
- Mengapa penting untuk berdoa selama masa sulit?
Kita bisa belajar banyak dari Daniel serta kehidupan doanya. Ketika waktunya bagi bangsa Israel untuk kembali ke tanah mereka, Daniel tahu bahwa bangsanya belum siap. Orang Israel masih belum memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan. Mereka menyimpang dari perintah dan kehendak Tuhan. Kenyataan ini membuat Daniel berduka, sehingga ia berdoa,
Doanya dalam Daniel 9 memberikan enam bagian penting tentang bagaimana caranya berdoa yang dijawab Tuhan selama masa sulit. Kita akan mempelajari masing-masing langkah ini selama beberapa hari ke depan.
Anda perlu mendengar suara Tuhan. Dia akan selalu membuat langkah pertama dalam hidup Anda. Dia tidak pernah mengharapkan Anda melakukan sesuatu yang tidak Dia lakukan terlebih dahulu. Alkitab mengatakan kita mengasihi Allah sebab Dia lebih dahulu mengasihi kita. Kita melayani Dia sebab Dia lebih dahulu melayani kita.
Tuhan memulai. Lalu, kita menanggapi.
Jadi bagaimana Anda mendengarkan Tuhan? Dengan membaca Alkitab. Kita berbicara kepada Tuhan karena Tuhan lebih dulu berbicara kepada kita melalui Firman-Nya.
Ini yang Daniel lakukan: "Pada tahun pertama pemerintahan Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang telah menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim, pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun" (Daniel 9: 1-2).
Renungkan hal ini:
- Kapan Anda pernah melihat Tuhan mengambil inisiatif dalam hidup Anda?
- Apa yang membuat Anda sulit mendengarkan Allah ketika Anda mempelajari Firman-Nya?
- Mengapa penting untuk berdoa selama masa sulit?
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 120-122; 1 Korintus 9 |
Anda tidak akan pernah berdoa dengan efektif sampai Anda mempelajari Alkitab dan mendengarkan Tuhan. Semakin Anda mengenal Firman Tuhan dalam Alkitab, semakin efektif doa Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar