Yunus 2: 1 "Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,"
Pernahkah Anda merasa ditelan oleh kehidupan? Mungkin Anda merasa dikepung oleh depresi, konflik, kekhawatiran, atau rasa bersalah — dan Anda merasa putus asa.
Saya harap saat ini Anda tidak berada pada kondisi itu, namun di satu titik tertentu, Anda akan mengalaminya. Anda mungkin akan kehilangan orang-orang yang Anda kasihi, pekerjaan Anda, atau kesehatan Anda.
Ketika Anda dihadapkan pada situasi yang tanpa harapan, coba renungkan apa yang dilakukan Yunus.
Setelah Yunus melarikan diri dari misi yang diberikan Tuhan untuk hidupnya, Tuhan menyiapkan seekor ikan besar untuk menelannya. Ketika dia duduk di dalam ikan besar itu, Yunus datang kepada-Nya.
Bahkan, seluruh pasal kedua dari kitab ini menceritakan bagaimana Yunus berdoa saat ia berada di dalam perut ikan besar tersebut di tengah laut. Itu pelajaran yang bisa kita petik bahwa ketika kita merasa kewalahan, kita harus datang kepada Tuhan di dalam doa.
Dari ayat pertama pasal ini, Anda melihat Yunus berpaling kepada Allah: "Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu," (Yunus 2: 1).
Beberapa masalah dalam kehidupan tidak akan pernah lenyap, kecuali kita belajar untuk datang kepada Tuhan di dalam doa.
Dalam Markus 9 diceritakan beberapa pengikut Yesus mencoba untuk mengusir setan dari dalam seseorang yang tengah kerasukan tetapi mereka tidak berhasil. Mereka bertanya kepada Yesus alasannya.
Jawab Yesus: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa" (Markus 9:29).
Beberapa masalah telah mengakar terlalu dalam, sehingga hanya doa yang tekunlah yang dapat menyelesaikannya. Ini bukan doa yang dinaikkan hanya satu kali saja. Jika Anda cukup mendoakan sesuatu hanya sekali saja, artinya Anda tidak terlalu peduli akan hal itu. Sebaliknya, jika Anda benar-benar ingin melihat sesuatu terjadi dalam hidup Anda, maka Anda akan mendoakannya berulang-ulang kali.
Tuhan ingin melihat apakah Anda begitu menginginkannya sehingga Anda terus mendoakannya! Dia lebih tertarik membangun iman Anda, ketimbang menjawab doa yang tak tekun.
Renungkan hal ini:
- Mengapa kita sering memperlakukan doa sebagai pilihan terakhir kita saat kita merasa putus asa?
- Apa sesuatu dalam hidup Anda yang paling tekun Anda doakan?
- Adakah bagian dalam hidup Anda di mana Anda merasa putus asa dan membutuhkan doa? Siapa yang dapat Anda mintai bantuan untuk terus mendoakannya bersama Anda?
Saya harap saat ini Anda tidak berada pada kondisi itu, namun di satu titik tertentu, Anda akan mengalaminya. Anda mungkin akan kehilangan orang-orang yang Anda kasihi, pekerjaan Anda, atau kesehatan Anda.
Ketika Anda dihadapkan pada situasi yang tanpa harapan, coba renungkan apa yang dilakukan Yunus.
Setelah Yunus melarikan diri dari misi yang diberikan Tuhan untuk hidupnya, Tuhan menyiapkan seekor ikan besar untuk menelannya. Ketika dia duduk di dalam ikan besar itu, Yunus datang kepada-Nya.
Bahkan, seluruh pasal kedua dari kitab ini menceritakan bagaimana Yunus berdoa saat ia berada di dalam perut ikan besar tersebut di tengah laut. Itu pelajaran yang bisa kita petik bahwa ketika kita merasa kewalahan, kita harus datang kepada Tuhan di dalam doa.
Dari ayat pertama pasal ini, Anda melihat Yunus berpaling kepada Allah: "Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu," (Yunus 2: 1).
Beberapa masalah dalam kehidupan tidak akan pernah lenyap, kecuali kita belajar untuk datang kepada Tuhan di dalam doa.
Dalam Markus 9 diceritakan beberapa pengikut Yesus mencoba untuk mengusir setan dari dalam seseorang yang tengah kerasukan tetapi mereka tidak berhasil. Mereka bertanya kepada Yesus alasannya.
Jawab Yesus: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa" (Markus 9:29).
Beberapa masalah telah mengakar terlalu dalam, sehingga hanya doa yang tekunlah yang dapat menyelesaikannya. Ini bukan doa yang dinaikkan hanya satu kali saja. Jika Anda cukup mendoakan sesuatu hanya sekali saja, artinya Anda tidak terlalu peduli akan hal itu. Sebaliknya, jika Anda benar-benar ingin melihat sesuatu terjadi dalam hidup Anda, maka Anda akan mendoakannya berulang-ulang kali.
Tuhan ingin melihat apakah Anda begitu menginginkannya sehingga Anda terus mendoakannya! Dia lebih tertarik membangun iman Anda, ketimbang menjawab doa yang tak tekun.
Renungkan hal ini:
- Mengapa kita sering memperlakukan doa sebagai pilihan terakhir kita saat kita merasa putus asa?
- Apa sesuatu dalam hidup Anda yang paling tekun Anda doakan?
- Adakah bagian dalam hidup Anda di mana Anda merasa putus asa dan membutuhkan doa? Siapa yang dapat Anda mintai bantuan untuk terus mendoakannya bersama Anda?
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 74-76; Roma 9:16-33 |
Apabila hari ini Anda merasa putus asa, datanglah kepada Tuhan dan teruslah berdoa. Jangan menyerah!
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar