Galatia 6: 2 "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus."
Selama krisis corona ini, kesehatan mental Anda perlu menjadi prioritas penting. Tidak ada perasaan yang buruk jika itu diungkapkan secara tepat kepada Tuhan dan kepada seorang teman yang bisa Anda percaya. Alkitab berkata, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus" (Galatia 6: 2).
Anda tak perlu memberitahu semua yang Anda rasakan kepada semua orang, tetapi Anda perlu mempunyai satu orang yang dapat Anda percaya. Seseorang yang bisa Anda datangi dan memberitahu dia, "Hei, bisakah aku curhat padamu sekarang?" Ini adalah seseorang yang akan mendengarkan, berbagi rasa sakit dan frustrasi Anda, dan kemudian membantu Anda untuk maju.
Paulus memberi satu contoh yang bagus tentang berbagi perasaan, ketimbang memendamnya sendiri: "Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami" (2 Korintus 1: 8).
Paulus saja, orang Kristen terbesar yang paling berpengaruh dalam Kekristenan, berani jujur dengan segala pergumulannya, kita pun dapat melakukannya.
Berbagi masalah berarti berbagi rasa frustrasi, ketakutan, dan perasaan Anda. Saat ini kita hidup di masa yang tidak pernah terjadi sebelumnya, dan semua orang tengah merasakan tekanan karena pandemi ini. Anda mungkin telah kehilangan orang terkasih, atau telah melewatkan kesempatan karena adanya pandemi yang terjadi di dunia saat ini. Atau, Anda mungkin mau tak mau harus melewatkan hari kelulusan Anda, pemakaman orang yang Anda kasihi, pernikahan sahabat Anda, atau kelahiran cucu Anda.
Anda perlu bersedih atas kehilangan itu -- jangan berduka seorang diri. Kesedihan adalah hal yang baik dan sehat. Begitulah cara kita bertransisi. Berbagi kesedihan Anda dengan orang lain menjauhkan Anda dari kesendirian dan kesepian, dan itu akan membuat Anda senantiasa ingat pada penyertaan Allah.
Allah menciptakan kita untuk saling membutuhkan! Dia merancang kita untuk membagikan perasaan kita kepada orang lain. Tetapi Dia juga ingin kita membagikan perasaan kita kepada-Nya: TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34: 18-19).
Berbagi perasaan Anda dengan orang lain mungkin tidak lazim buat Anda. Tetapi itu merupakan satu-satunya cara untuk menjadi sehat secara mental.
Renungkan hal ini:
- Anda mungkin harus menjadi kreatif dengan cara Anda berbagi perasaan Anda dengan seseorang selama masa social distancing ini-- atau mungkin juga karena Anda belum nyaman membuka diri. Apa saja cara Anda agar dapat mengomunikasikan kesedihan dan perasaan-perasaan Anda lainnya kepada seorang teman? Cara-cara apa saja untuk dapat menyelesaikannya?
- Menurut Anda mengapa Allah ingin Anda memberitahu perasaan, frustrasi, dan ketakutan Anda kepada orang lain, dan bukan hanya kepada Dia? Kenapa Dia membuat Anda membutuhkan orang lain?
- Jika Anda pikir tak ada seorang pun yang membutuhkan Anda untuk menjadi teman semacam ini buat diri mereka, mintalah supaya Tuhan membantu Anda untuk bisa lebih peka dengan pergumulan orang lain, sehingga Anda dapat menjangkau seseorang yang butuh berbagi kesedihan mereka.
Anda tak perlu memberitahu semua yang Anda rasakan kepada semua orang, tetapi Anda perlu mempunyai satu orang yang dapat Anda percaya. Seseorang yang bisa Anda datangi dan memberitahu dia, "Hei, bisakah aku curhat padamu sekarang?" Ini adalah seseorang yang akan mendengarkan, berbagi rasa sakit dan frustrasi Anda, dan kemudian membantu Anda untuk maju.
Paulus memberi satu contoh yang bagus tentang berbagi perasaan, ketimbang memendamnya sendiri: "Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami" (2 Korintus 1: 8).
Paulus saja, orang Kristen terbesar yang paling berpengaruh dalam Kekristenan, berani jujur dengan segala pergumulannya, kita pun dapat melakukannya.
Berbagi masalah berarti berbagi rasa frustrasi, ketakutan, dan perasaan Anda. Saat ini kita hidup di masa yang tidak pernah terjadi sebelumnya, dan semua orang tengah merasakan tekanan karena pandemi ini. Anda mungkin telah kehilangan orang terkasih, atau telah melewatkan kesempatan karena adanya pandemi yang terjadi di dunia saat ini. Atau, Anda mungkin mau tak mau harus melewatkan hari kelulusan Anda, pemakaman orang yang Anda kasihi, pernikahan sahabat Anda, atau kelahiran cucu Anda.
Anda perlu bersedih atas kehilangan itu -- jangan berduka seorang diri. Kesedihan adalah hal yang baik dan sehat. Begitulah cara kita bertransisi. Berbagi kesedihan Anda dengan orang lain menjauhkan Anda dari kesendirian dan kesepian, dan itu akan membuat Anda senantiasa ingat pada penyertaan Allah.
Allah menciptakan kita untuk saling membutuhkan! Dia merancang kita untuk membagikan perasaan kita kepada orang lain. Tetapi Dia juga ingin kita membagikan perasaan kita kepada-Nya: TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34: 18-19).
Berbagi perasaan Anda dengan orang lain mungkin tidak lazim buat Anda. Tetapi itu merupakan satu-satunya cara untuk menjadi sehat secara mental.
Renungkan hal ini:
- Anda mungkin harus menjadi kreatif dengan cara Anda berbagi perasaan Anda dengan seseorang selama masa social distancing ini-- atau mungkin juga karena Anda belum nyaman membuka diri. Apa saja cara Anda agar dapat mengomunikasikan kesedihan dan perasaan-perasaan Anda lainnya kepada seorang teman? Cara-cara apa saja untuk dapat menyelesaikannya?
- Menurut Anda mengapa Allah ingin Anda memberitahu perasaan, frustrasi, dan ketakutan Anda kepada orang lain, dan bukan hanya kepada Dia? Kenapa Dia membuat Anda membutuhkan orang lain?
- Jika Anda pikir tak ada seorang pun yang membutuhkan Anda untuk menjadi teman semacam ini buat diri mereka, mintalah supaya Tuhan membantu Anda untuk bisa lebih peka dengan pergumulan orang lain, sehingga Anda dapat menjangkau seseorang yang butuh berbagi kesedihan mereka.
Bacaan Alkitab Setahun : Ayub 8-10; Kisah Para Rasul 8:26-40 |
Temui seseorang yang Anda percaya untuk membantu Anda memproses apa yang sedang Anda alami dan kemudian jadilah teman berbagi untuk yang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar