Yakobus 2:14 "Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?"
Di Amerika Serikat, ada banyak orang yang mengatakan bahwa diri mereka Kristen. Bahkan, dalam beberapa penelitian terbaru terungkap bahwa ada sekitar 70% yang mengklaim demikian.
Namun, banyak dari orang-orang ini tampak hidup sesuai dengan aturan mereka sendiri, bukan pada Firman Tuhan. Apa yang mereka katakan tentang iman mereka dan bagaimana cara mereka menjalani hidup tidak sesuai.
Misalnya, saya bisa mengatakan bahwa saya adalah penari terbaik di dunia, tetapi itu belum tentu benar, dan ketika saya mulai menari, Anda tahu itu sangat amat tidak benar.
Hanya karena Anda mengatakan Anda beriman, bukan berarti itu benar. Inilah yang dibahas Yakobus dalam bacaan kita hari ini: apa gunanya mengatakan Anda beriman, apabila itu tidak terlihat nyata dalam cara Anda menjalani hidup dan hal-hal yang Anda lakukan?
Yakobus tidak mengatakan kita diselamatkan oleh perbuatan kita. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa kita diselamatkan oleh iman kepada Yesus, tidak lebih dan tidak kurang. Tetapi sikap dan tindakan kita harus menjadi bukti iman kita.
Inilah bedanya iman palsu dengan iman sejati. Di masa pandemi dan pergolakan ini, iman kita harus nyata. Respons kita terhadap peristiwa-peristiwa ini harus datang dari iman kita, bukan dari ketakutan kita. Inilah waktunya kita mewujudkan iman kita.
Ada ribuan janji Allah dalam Alkitab. Anda membutuhkan janji-janji tersebut untuk tetap stabil dan kuat di masa sulit sekarang ini. Namun, untuk mengklaim janji-janji tersebut, Anda harus percaya sepenuhnya kepada Allah. Itulah tipe iman yang akan menuntun Anda pada doa yang dijawab yang Allah dan pada kehidupan yang diubahkan. Iman seperti itulah yang akan menyelamatkan Anda.
Lalu, bagaimana Anda tahu jika Anda memiliki iman yang sejati, yang akan tahan terhadap tekanan hidup yang paling berat? Lihatlah cara Anda bertindak, dan pelajari apakah itu sudah sejalan dengan iman yang Anda percayai.
Seraya Anda melakukan hal itu, ingatlah Kabar Baik yang mengatakan bahwa tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus. Jika Anda berpikir iman Anda masih samar-samar, maka katakan itu kepada Tuhan. Katakan pada-Nya bahwa Anda belum hidup sesuai dengan hal-hal yang Anda imani. Katakan pada-Nya bahwa Anda ingin melakukan itu sekarang, dan lihatlah bagaimana Dia mulai mengubah hidup Anda.
Renungkan hal ini:
- Apa cara kita menunjukkan iman yang sejati selama pandemi COVID-19 ini?
- Bagaimana iman Anda melampaui sekedar kata-kata? Bagaimana kehidupan Anda sesuai dengan apa yang Anda katakan Anda imani? Dalam hal apa saja Anda perlu berubah?
- Dalam Matius 7:21, Yesus mengatakan ini: "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." Bagaimana ayat ini berhubungan dengan renungan kita hari ini?
Namun, banyak dari orang-orang ini tampak hidup sesuai dengan aturan mereka sendiri, bukan pada Firman Tuhan. Apa yang mereka katakan tentang iman mereka dan bagaimana cara mereka menjalani hidup tidak sesuai.
Misalnya, saya bisa mengatakan bahwa saya adalah penari terbaik di dunia, tetapi itu belum tentu benar, dan ketika saya mulai menari, Anda tahu itu sangat amat tidak benar.
Hanya karena Anda mengatakan Anda beriman, bukan berarti itu benar. Inilah yang dibahas Yakobus dalam bacaan kita hari ini: apa gunanya mengatakan Anda beriman, apabila itu tidak terlihat nyata dalam cara Anda menjalani hidup dan hal-hal yang Anda lakukan?
Yakobus tidak mengatakan kita diselamatkan oleh perbuatan kita. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa kita diselamatkan oleh iman kepada Yesus, tidak lebih dan tidak kurang. Tetapi sikap dan tindakan kita harus menjadi bukti iman kita.
Inilah bedanya iman palsu dengan iman sejati. Di masa pandemi dan pergolakan ini, iman kita harus nyata. Respons kita terhadap peristiwa-peristiwa ini harus datang dari iman kita, bukan dari ketakutan kita. Inilah waktunya kita mewujudkan iman kita.
Ada ribuan janji Allah dalam Alkitab. Anda membutuhkan janji-janji tersebut untuk tetap stabil dan kuat di masa sulit sekarang ini. Namun, untuk mengklaim janji-janji tersebut, Anda harus percaya sepenuhnya kepada Allah. Itulah tipe iman yang akan menuntun Anda pada doa yang dijawab yang Allah dan pada kehidupan yang diubahkan. Iman seperti itulah yang akan menyelamatkan Anda.
Lalu, bagaimana Anda tahu jika Anda memiliki iman yang sejati, yang akan tahan terhadap tekanan hidup yang paling berat? Lihatlah cara Anda bertindak, dan pelajari apakah itu sudah sejalan dengan iman yang Anda percayai.
Seraya Anda melakukan hal itu, ingatlah Kabar Baik yang mengatakan bahwa tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus. Jika Anda berpikir iman Anda masih samar-samar, maka katakan itu kepada Tuhan. Katakan pada-Nya bahwa Anda belum hidup sesuai dengan hal-hal yang Anda imani. Katakan pada-Nya bahwa Anda ingin melakukan itu sekarang, dan lihatlah bagaimana Dia mulai mengubah hidup Anda.
Renungkan hal ini:
- Apa cara kita menunjukkan iman yang sejati selama pandemi COVID-19 ini?
- Bagaimana iman Anda melampaui sekedar kata-kata? Bagaimana kehidupan Anda sesuai dengan apa yang Anda katakan Anda imani? Dalam hal apa saja Anda perlu berubah?
- Dalam Matius 7:21, Yesus mengatakan ini: "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." Bagaimana ayat ini berhubungan dengan renungan kita hari ini?
Bacaan Alkitab Setahun : Nehemia 7-9; Kisah Para Rasul 3 |
Iman yang sejati lebih dari sekadar kata-kata yang diucapkan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar