Yesaya 55: 8 "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN."
Bayangkan Anda mengendarai mobil ke puncak. Jalanan berputar-putar dan berkelok-kelok, dan Anda terjebak di belakang sebuah mobil yang sangat lambat. Anda berpikir, "Seandainya saya bisa melihat di balik tikungan ini, saya bisa melewati mobil ini." Lalu ada satu helikopter terbang melintasi Anda dan suara radio pilot itu berbunyi, "Saya bisa melihat 3 km ke depan. Tidak apa-apa menyalip mobil itu."
Apa bedanya antara Anda yang ada di dalam mobil itu dengan pilot yang ada di helikopter itu? Perspektif mereka.
Si pilot memiliki perspektif yang jauh lebih besar daripada Anda. Jadi, dia bisa membantu Anda mengetahui langkah selanjutnya yang harus Anda ambil.
Begitu pun dengan Tuhan. Dia memiliki perspektif yang jauh lebih besar dalam hidup Anda dibanding Anda.
Perspektif Allah membantu Anda untuk memahami gambaran besar itu— alasan di balik apa yang Ia lakukan dan apa yang terjadi di dunia.
Tanpa sudut pandang Allah dalam hidup Anda, hidup hanya diisi oleh rasa frustrasi yang tak ada habisnya. Anda menghabiskan hari-hari Anda mengajukan pertanyaan yang tidak dapat Anda jawab: Mengapa ini terjadi pada saya? Mengapa itu terjadi pada orang lain? Apa tujuannya? Apa arti kehidupan?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut ditemukan lewat sudut pandang Allah.
Pernahkah Anda mencoba melakukan sesuatu, berpikir itu akan berhasil, tetapi ternyata tidak?
Anda kekurangan perspektif.
Amsal 14:12 mengatakan, "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."
Dengan memiliki perspektif, Anda keluar dari cara pikir Anda sendiri dan belajar berpikir seperti Tuhan.
Mazmur 103: 7 mengatakan, "Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-kepada orang Israel."
Orang-orang Israel melihat apa yang telah dilakukan Allah —Laut Merah terbelah, manna, mujizat menggunakan air, dan banyak lagi.
Tetapi Allah membiarkan Musa memahami "kenapa" di balik apa yang Dia lakukan. Dia memberi Musa perspektif-Nya.
Bagaimana Anda mendapatkan perspektif itu? Dengan mempelajari Firman Tuhan.
Renungkan hal ini:
- Untuk dapat mempelajari Firman Tuhan, Anda perlu melakukan lebih dari sekadar membacanya. Anda perlu mengajukan pertanyaan dan menggunakan pena dan kertas, atau catatan di ponsel Anda, untuk merekam dan mencatat apa yang dikatakan-Nya. Pilih satu pasal Alkitab dari renungan kita hari ini dan pelajarilah. Tuliskan apa yang Anda pelajari mengenai perspektif Allah.
- Masalah apa yang baru saja Anda lihat dari sudut pandang Anda sendiri? Pelajarilah Firman Tuhan hari ini untuk mendapatkan sudut pandang Allah mengenai itu.
- Pikirkan satu masa dimana Tuhan membantu Anda untuk memperoleh perspektif-Nya dalam sebuah situasi. Luangkan waktu untuk berdoa, mengucap syukur pada-Nya karena telah berbagi sudut pandang-Nya kepada Anda.
Apa bedanya antara Anda yang ada di dalam mobil itu dengan pilot yang ada di helikopter itu? Perspektif mereka.
Si pilot memiliki perspektif yang jauh lebih besar daripada Anda. Jadi, dia bisa membantu Anda mengetahui langkah selanjutnya yang harus Anda ambil.
Begitu pun dengan Tuhan. Dia memiliki perspektif yang jauh lebih besar dalam hidup Anda dibanding Anda.
Perspektif Allah membantu Anda untuk memahami gambaran besar itu— alasan di balik apa yang Ia lakukan dan apa yang terjadi di dunia.
Tanpa sudut pandang Allah dalam hidup Anda, hidup hanya diisi oleh rasa frustrasi yang tak ada habisnya. Anda menghabiskan hari-hari Anda mengajukan pertanyaan yang tidak dapat Anda jawab: Mengapa ini terjadi pada saya? Mengapa itu terjadi pada orang lain? Apa tujuannya? Apa arti kehidupan?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut ditemukan lewat sudut pandang Allah.
Pernahkah Anda mencoba melakukan sesuatu, berpikir itu akan berhasil, tetapi ternyata tidak?
Anda kekurangan perspektif.
Amsal 14:12 mengatakan, "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."
Dengan memiliki perspektif, Anda keluar dari cara pikir Anda sendiri dan belajar berpikir seperti Tuhan.
Mazmur 103: 7 mengatakan, "Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-kepada orang Israel."
Orang-orang Israel melihat apa yang telah dilakukan Allah —Laut Merah terbelah, manna, mujizat menggunakan air, dan banyak lagi.
Tetapi Allah membiarkan Musa memahami "kenapa" di balik apa yang Dia lakukan. Dia memberi Musa perspektif-Nya.
Bagaimana Anda mendapatkan perspektif itu? Dengan mempelajari Firman Tuhan.
Renungkan hal ini:
- Untuk dapat mempelajari Firman Tuhan, Anda perlu melakukan lebih dari sekadar membacanya. Anda perlu mengajukan pertanyaan dan menggunakan pena dan kertas, atau catatan di ponsel Anda, untuk merekam dan mencatat apa yang dikatakan-Nya. Pilih satu pasal Alkitab dari renungan kita hari ini dan pelajarilah. Tuliskan apa yang Anda pelajari mengenai perspektif Allah.
- Masalah apa yang baru saja Anda lihat dari sudut pandang Anda sendiri? Pelajarilah Firman Tuhan hari ini untuk mendapatkan sudut pandang Allah mengenai itu.
- Pikirkan satu masa dimana Tuhan membantu Anda untuk memperoleh perspektif-Nya dalam sebuah situasi. Luangkan waktu untuk berdoa, mengucap syukur pada-Nya karena telah berbagi sudut pandang-Nya kepada Anda.
Bacaan Alkitab Setahun : 1 Raja-raja 1-2; Lukas 19:28-48 |
Tuhan ingin berbagi perspektif-Nya dengan Anda dan Dia melakukannya lewat Alkitab.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar