Matius 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?"
Kekhawatiran pada dasarnya adalah masalah pengendalian. Kita mencoba mengendalikan yang tidak bisa kita kendalikan. Kita tidak bisa mengendalikan perekonomian, jadi kita mengkhawatirkannya. Kita tidak bisa mengendalikan anak-anak kita, jadi kita mengkhawatirkannya. Kita tidak bisa mengendalikan masa depan, jadi kita mengkhawatirkannya.
Namun kekhawatiran tidak akan pernah menyelesaikan apa pun! Itu tak ada gunanya.
Yesus memberi empat alasan mengapa Anda tidak perlu khawatir dalam Khotbah-Nya di Bukit.
1. Kekhawatiran itu tidak masuk akal.
Matius 6:25 mengatakan, "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?" Yesus mengatakan apabila itu tidak berlangsung selamanya, maka jangan mencemaskannya. Mengkhawatirkan sesuatu yang bisa Anda ubah adalah sesuatu yang bodoh. Mengkhawatirkan sesuatu yang tidak bisa Anda ubah juga sia-sia. Intinya, khawatir itu tidak masuk akal.
2. Kekhawatiran itu tidak wajar.
Yesus memberi kita ilustrasi dalam Matius 6:26: "Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?" Hanya ada satu dari semua ciptaan Allah yang khawatir: manusia. Kita adalah satu-satunya ciptaan Allah yang tidak mempercayai-Nya, dan Dia berkata itu tidak wajar.
3. Khawatir itu tidak membantu.
Itu tidak mengubah apa pun. Matius 6:27 mengatakan, "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?" Ketika Anda cemas akan suatu masalah, itu tidak akan membawa Anda satu inci lebih dekat kepada solusinya. Itu bagaikan duduk di kursi goyang -- banyak aktivitas, energi, dan gerakan tetapi itu tidak bergerak maju. Khawatir tidak akan mengubah apa pun, kecuali diri Anda sendiri. Itu hanya membuat Anda sengsara!
4. Kekhawatiran itu tidak ada gunanya.
Matius 6:30 mengatakan, "Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?" Apabila Anda percaya pada Allah, maka Anda tak perlu khawatir. Mengapa? Sebab Ia telah berjanji untuk menyediakan semua yang Anda butuhkan: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus" (Filipi 4:19).
Itu termasuk tagihan Anda, konflik dengan orang lain, impian, tujuan, ambisi, dan masalah kesehatan yang Anda sendiri tidak tahu harus berbuat apa.
Jangan khawatir akan itu!
Renungkan hal ini:
- Apa janji-janji Allah yang bisa Anda fokus harapkan, ketimbang menjadi khawatir?
- Pikirkan sesuatu yang Anda khawatirkan. Apa langkah tindakan yang bisa Anda ambil ketimbang menjadi khawatir?
- Bagaimana doa membantu Anda agar tidak khawatir?
Namun kekhawatiran tidak akan pernah menyelesaikan apa pun! Itu tak ada gunanya.
Yesus memberi empat alasan mengapa Anda tidak perlu khawatir dalam Khotbah-Nya di Bukit.
1. Kekhawatiran itu tidak masuk akal.
Matius 6:25 mengatakan, "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?" Yesus mengatakan apabila itu tidak berlangsung selamanya, maka jangan mencemaskannya. Mengkhawatirkan sesuatu yang bisa Anda ubah adalah sesuatu yang bodoh. Mengkhawatirkan sesuatu yang tidak bisa Anda ubah juga sia-sia. Intinya, khawatir itu tidak masuk akal.
2. Kekhawatiran itu tidak wajar.
Yesus memberi kita ilustrasi dalam Matius 6:26: "Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?" Hanya ada satu dari semua ciptaan Allah yang khawatir: manusia. Kita adalah satu-satunya ciptaan Allah yang tidak mempercayai-Nya, dan Dia berkata itu tidak wajar.
3. Khawatir itu tidak membantu.
Itu tidak mengubah apa pun. Matius 6:27 mengatakan, "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?" Ketika Anda cemas akan suatu masalah, itu tidak akan membawa Anda satu inci lebih dekat kepada solusinya. Itu bagaikan duduk di kursi goyang -- banyak aktivitas, energi, dan gerakan tetapi itu tidak bergerak maju. Khawatir tidak akan mengubah apa pun, kecuali diri Anda sendiri. Itu hanya membuat Anda sengsara!
4. Kekhawatiran itu tidak ada gunanya.
Matius 6:30 mengatakan, "Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?" Apabila Anda percaya pada Allah, maka Anda tak perlu khawatir. Mengapa? Sebab Ia telah berjanji untuk menyediakan semua yang Anda butuhkan: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus" (Filipi 4:19).
Itu termasuk tagihan Anda, konflik dengan orang lain, impian, tujuan, ambisi, dan masalah kesehatan yang Anda sendiri tidak tahu harus berbuat apa.
Jangan khawatir akan itu!
Renungkan hal ini:
- Apa janji-janji Allah yang bisa Anda fokus harapkan, ketimbang menjadi khawatir?
- Pikirkan sesuatu yang Anda khawatirkan. Apa langkah tindakan yang bisa Anda ambil ketimbang menjadi khawatir?
- Bagaimana doa membantu Anda agar tidak khawatir?
Bacaan Alkitab Setahun : Hakim-hakim 14-17; Lukas 7:1-30 |
Allah akan memenuhi segala kebutuhan Anda di dalam Kristus
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar