Ayub 12:13 "Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian."
Alkitab menceritakan tentang kisah Ayub, seorang pria yang mengasihi dan melayani Allah. Ia nyaris kehilangan segalanya — kekayaan, kesehatan, dan anak-anaknya — hanya dalam waktu sekejap.
Kisah Ayub memperlihatkan kepada kita bagaimana tetap memuliakan Allah hakan ketika kita merasakan kepedihan. Bahkan di saat-saat paling buruk sekalipun, kita dapat menyembah Allah dengan meminta hikmat dan kuasa-Nya.
Segera setelah Ayub kehilangan segalanya, ia mengalami penderitaan yang dalam. Ia berduka atas kehilangannya dan menderita secara fisik karena sakit.
Kemudian tiga teman Ayub muncul dan memberikan saran. Kebanyakan dari saran mereka tidak terlalu membantu, tetapi salah seorang temannya, Elifas, berkata kepadanya, "Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku" (Ayub 5: 8).
Elifas memberi tahu Ayub untuk memohon bantuan Allah. Apa artinya "memohon"? Artinya meminta pribadi yang lebih besar dari diri Anda untuk memberikan Anda suatu tindakan, kekuatan, atau hak istimewa.
Itu nasihat yang bagus. Ketika Anda bingung, marah, ragu-ragu, dan terluka, jangan berpaling dari Allah. Sebaliknya, berpalinglah kepada-Nya sebab Dialah satu-satunya yang memiliki kekuatan untuk bisa benar-benar menghibur Anda.
Suatu ketika ketika Yesus berbicara di hadapan orang banyak, Dia mengajarkan orang-orang perubahan apa saja yang harus mereka buat dalam hidup mereka untuk ikut Dia. Tetapi nyatanya orang-orang tersebut tidak ingin syarat apapun dalam hidup mereka, dan mereka pun pergi menjauh dari-Nya.
Yohanes 6: 67-68 mengatakan Yesus berpaling kepada murid-murid-Nya dan bertanya, "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;" Jika Anda berpaling dari Allah di dalam kesakitan Anda, ke mana Anda akan pergi? Tidak ada seorang pun yang bisa membantu Anda seperti Dia. Jadi, alih-alih menjauh dari-Nya, gunakan kekuatan dan hikmat-Nya untuk melangkah maju.
Alkitab berkata, "Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian" (Ayub 12:13). Ikut Yesus tidak membebaskan Anda dari masalah kehidupan, melainkan, hikmat dan kekuatan Allah tersedia buat Anda.
Renungkan hal ini:
- Kapan saat ketika seseorang menunjukkan kepada Anda persahabatan sejati selama masa sulit? Siapa seseorang yang memerlukan Anda untuk menjadi teman hari ini?
- Apa respons pertama Anda dalam menghadapi krisis? Apakah Anda datang mendekat kepada Allah,atau malah menjauh dari-Nya?
- Mengapa Allah adalah teladan terbaik untuk kita tuju sebagai sumber penghiburan kita?
Kisah Ayub memperlihatkan kepada kita bagaimana tetap memuliakan Allah hakan ketika kita merasakan kepedihan. Bahkan di saat-saat paling buruk sekalipun, kita dapat menyembah Allah dengan meminta hikmat dan kuasa-Nya.
Segera setelah Ayub kehilangan segalanya, ia mengalami penderitaan yang dalam. Ia berduka atas kehilangannya dan menderita secara fisik karena sakit.
Kemudian tiga teman Ayub muncul dan memberikan saran. Kebanyakan dari saran mereka tidak terlalu membantu, tetapi salah seorang temannya, Elifas, berkata kepadanya, "Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku" (Ayub 5: 8).
Elifas memberi tahu Ayub untuk memohon bantuan Allah. Apa artinya "memohon"? Artinya meminta pribadi yang lebih besar dari diri Anda untuk memberikan Anda suatu tindakan, kekuatan, atau hak istimewa.
Itu nasihat yang bagus. Ketika Anda bingung, marah, ragu-ragu, dan terluka, jangan berpaling dari Allah. Sebaliknya, berpalinglah kepada-Nya sebab Dialah satu-satunya yang memiliki kekuatan untuk bisa benar-benar menghibur Anda.
Suatu ketika ketika Yesus berbicara di hadapan orang banyak, Dia mengajarkan orang-orang perubahan apa saja yang harus mereka buat dalam hidup mereka untuk ikut Dia. Tetapi nyatanya orang-orang tersebut tidak ingin syarat apapun dalam hidup mereka, dan mereka pun pergi menjauh dari-Nya.
Yohanes 6: 67-68 mengatakan Yesus berpaling kepada murid-murid-Nya dan bertanya, "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;" Jika Anda berpaling dari Allah di dalam kesakitan Anda, ke mana Anda akan pergi? Tidak ada seorang pun yang bisa membantu Anda seperti Dia. Jadi, alih-alih menjauh dari-Nya, gunakan kekuatan dan hikmat-Nya untuk melangkah maju.
Alkitab berkata, "Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian" (Ayub 12:13). Ikut Yesus tidak membebaskan Anda dari masalah kehidupan, melainkan, hikmat dan kekuatan Allah tersedia buat Anda.
Renungkan hal ini:
- Kapan saat ketika seseorang menunjukkan kepada Anda persahabatan sejati selama masa sulit? Siapa seseorang yang memerlukan Anda untuk menjadi teman hari ini?
- Apa respons pertama Anda dalam menghadapi krisis? Apakah Anda datang mendekat kepada Allah,atau malah menjauh dari-Nya?
- Mengapa Allah adalah teladan terbaik untuk kita tuju sebagai sumber penghiburan kita?
 | Bacaan Alkitab Setahun : Yosua 7-9; Lukas 1:21-38 |
Datanglah kepada Tuhan dan Dia akan menunjukkan pada Anda apa yang harus dilakukan dan memberi Anda kekuatan untuk melakukannya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Kunjungi 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar