Matius 19:26 "Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Saat menghadapi masa-masa sulit, kekhawatiran adalah respons wajar manusia. Tapi, alih-alih khawatir, Tuhan ingin Anda beribadah. Salah satu cara menyembah Tuhan ialah dengan percaya siapa Dia dan apa yang bisa Dia lakukan.
Dalam kitab 2 Tawarikh, Raja Yosafat dan bangsa Israel mendapati diri mereka berada di situasi yang sulit. Tiga negara musuh sedang dalam perjalanan untuk berperang melawan mereka. Meskipun dia takut, respons pertama sang raja ialah mengumpulkan bangsanya untuk berdoa bersama. Dia berdiri di hadapan seluruh bangsanya dan berdoa dengan nyaring. Doanya adalah contoh yang bagus buat kita bagaimana caranya berdoa ketika kita merasa stres dan kewalahan.
Pertama, ketika Anda berdoa di tengah masa yang penuh tekanan, ingatkan diri Anda tentang siapa Tuhan. Fokuslah pada kuasa, karakter, dan kekuatan-Nya.
Dalam Matius 19:26, Yesus berkata, "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." Raja Yosafat tahu itu benar. Dia mengingatkan dirinya akan hal itu saat dia berdoa, "Ya TUHAN, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau Allah di dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang dapat bertahan melawan Engkau" (2 Tawarikh 20: 6).
Tentara musuh datang menyerangnya. Namun dia memilih untuk mengalihkan pandangannya dari masalahnya, dan sebaliknya, memusatkan perhatiannya pada kuasa dan kekuatan TUHAN. Dia mengingatkan dirinya sendiri tentang siapa TUHAN itu.
Setelah Anda mengingat siapa Tuhan itu, ingatkan diri Anda tentang apa yang telah Ia lakukan. Ingatlah ketika Tuhan membantu orang lain dan ketika Dia membantu Anda. Mengingat hal-hal tersebut akan memberi Anda keyakinan bahwa Allah akan ada bersama Anda melewati apa pun yang Anda hadapi.
Ketika Raja Yosafat berdoa, "Bukankah Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya?" (2 Tawarikh 20: 7), ia ingat ketika Musa memimpin orang Israel keluar dari Mesir menuju ke Tanah Perjanjian.
Yosafat mengingatkan dirinya sendiri ketika TUHAN membantu Israel mengusir musuh-musuh mereka sebelumnya. Itu memberinya keyakinan bahwa Dia akan melakukannya lagi.
Apa yang sedang Anda khawatirkan hari ini? Alih-alih cemas, habiskan waktu Anda di dalam doa, dengan mengingat siapa Tuhan dan apa yang telah Ia lakukan. Percayalah bahwa Ia dapat menangani apa pun yang tengah Anda hadapi.
Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda dapat belajar lebih banyak tentang siapa Tuhan dan apa yang telah Ia lakukan?
- Buat satu daftar, baik di kepala Anda atau di atas kertas, tentang sifat Allah dan apa yang telah Ia lakukan.
- Apa yang sedang Anda khawatirkan hari ini? Bagaimana daftar Anda tersebut dapat membantu Anda untuk percaya bahwa Allah dapat mengatasi segala kekhawatiran Anda?
Dalam kitab 2 Tawarikh, Raja Yosafat dan bangsa Israel mendapati diri mereka berada di situasi yang sulit. Tiga negara musuh sedang dalam perjalanan untuk berperang melawan mereka. Meskipun dia takut, respons pertama sang raja ialah mengumpulkan bangsanya untuk berdoa bersama. Dia berdiri di hadapan seluruh bangsanya dan berdoa dengan nyaring. Doanya adalah contoh yang bagus buat kita bagaimana caranya berdoa ketika kita merasa stres dan kewalahan.
Pertama, ketika Anda berdoa di tengah masa yang penuh tekanan, ingatkan diri Anda tentang siapa Tuhan. Fokuslah pada kuasa, karakter, dan kekuatan-Nya.
Dalam Matius 19:26, Yesus berkata, "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." Raja Yosafat tahu itu benar. Dia mengingatkan dirinya akan hal itu saat dia berdoa, "Ya TUHAN, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau Allah di dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang dapat bertahan melawan Engkau" (2 Tawarikh 20: 6).
Tentara musuh datang menyerangnya. Namun dia memilih untuk mengalihkan pandangannya dari masalahnya, dan sebaliknya, memusatkan perhatiannya pada kuasa dan kekuatan TUHAN. Dia mengingatkan dirinya sendiri tentang siapa TUHAN itu.
Setelah Anda mengingat siapa Tuhan itu, ingatkan diri Anda tentang apa yang telah Ia lakukan. Ingatlah ketika Tuhan membantu orang lain dan ketika Dia membantu Anda. Mengingat hal-hal tersebut akan memberi Anda keyakinan bahwa Allah akan ada bersama Anda melewati apa pun yang Anda hadapi.
Ketika Raja Yosafat berdoa, "Bukankah Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya?" (2 Tawarikh 20: 7), ia ingat ketika Musa memimpin orang Israel keluar dari Mesir menuju ke Tanah Perjanjian.
Yosafat mengingatkan dirinya sendiri ketika TUHAN membantu Israel mengusir musuh-musuh mereka sebelumnya. Itu memberinya keyakinan bahwa Dia akan melakukannya lagi.
Apa yang sedang Anda khawatirkan hari ini? Alih-alih cemas, habiskan waktu Anda di dalam doa, dengan mengingat siapa Tuhan dan apa yang telah Ia lakukan. Percayalah bahwa Ia dapat menangani apa pun yang tengah Anda hadapi.
Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda dapat belajar lebih banyak tentang siapa Tuhan dan apa yang telah Ia lakukan?
- Buat satu daftar, baik di kepala Anda atau di atas kertas, tentang sifat Allah dan apa yang telah Ia lakukan.
- Apa yang sedang Anda khawatirkan hari ini? Bagaimana daftar Anda tersebut dapat membantu Anda untuk percaya bahwa Allah dapat mengatasi segala kekhawatiran Anda?
Bacaan Alkitab Setahun : Ulangan 28-29; Markus 14:54-72 |
Tuhan dapat menangani segala macam persoalan, termasuk apa pun yang tengah Anda hadapi saat ini.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar