Filipi 4:13 "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
Tuhan akan membantu Anda dalam bidang apa pun yang Anda serahkan kepada-Nya— termasuk dalam hal manajemen waktu.
Untuk dapat memanfaatkan waktu Anda sebaik-baiknya, Anda harus percaya bahwa Tuhan akan membantu Anda jika Anda percaya kepada-Nya.
Filipi 4:13 mengatakan, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Anda akan dikuasai oleh waktu, atau sebaliknya Anda yang akan menguasainya. Dan satu-satunya cara agar Anda bisa benar-benar mengendalikannya ialah dengan bantuan Kristus yang memberi Anda kekuatan.
Di sini kita tidak berbicara tentang memiliki pikiran positif, atau tentang motivasi diri, atau tentang psikologi cara menolong diri sendiri. Sebaliknya, Anda butuh lebih dari sekadar pemikiran positif. Anda membutuhkan pertolongan rohani untuk mengatur jadwal dan waktu Anda.
Iman merupakan faktor yang menentukan bagaimana Anda mengelola waktu Anda. Sesungguhnya, menetapkan tujuan ialah tentang iman. Anda harus percaya bahwa Tuhan akan membantu Anda mewujudkannya. Yesus berkata, "Jadilah kepadamu menurut imanmu" (Matius 9:29b).
Menetapkan tujuan iman ialah bagaimana Anda mengatur waktu Anda secara Alkitabiah. Berikut ini lima ciri-ciri dari tujuan yang dengan iman:
Fokus. Tujuan yang terfokus adalah tujuan yang spesifik. Tidak ada kata "kurang" atau "lebih" dalam tujuan yang terfokus, karena kedua kata tersebut tidak bisa diukur. Anda harus mengatakan, "Saya ingin melakukan ini pada tanggal ini."
Dapat dicapai. Tujuan yang dapat dicapai adalah mungkin di dalam iman. Bila Anda tidak memiliki iman yang cukup untuk percaya itu, maka jangan menetapkannya, karena Anda hanya membuang-buang waktu. Tujuan-tujuan yang tidak realistis hanya akan mematahkan semangat Anda.
Sifatnya pribadi. Itu artinya tujuan Anda adalah menyangkut diri Anda, bukan tentang orang lain. Anda tidak bisa menetapkan sebuah tujuan yang tidak bisa Anda kendalikan sendiri!
Dapat dilacak. Tujuan yang dapat dilacak dapat diukur. Anda dapat mengukur perkembangan Anda dan membuktikan bahwa Anda telah mencapainya.
Tulus. Anda harus merasa bersemangat dengan tujuan Anda. Jika Anda menetapkan tujuan yang tidak Anda sukai, Anda tidak akan bisa mencapainya.
Apakah Anda siap menetapkan tujuan-tujuan besar dan berani dengan iman? Mulailah mengelola waktu Anda dengan baik dengan membuat tujuan-tujuan yang terfokus, yang dapat dicapai, yang sifatnya pribadi, dapat dilacak, dan yang tulus.
Renungkan hal ini:
- Apa sebuah tujuan yang telah Anda tetapkan untuk diri Anda sendiri? Apakah itu tujuan yang dengan iman?
- Mengapa penting untuk yakin bahwa tujuan Anda dapat dicapai?
- Bagaimana tujuan-tujuan Anda dapat berubah seandainya Anda lebih percaya sepenuhnya kepada Tuhan untuk membantu Anda mencapainya dan meminta bantuan-Nya dalam mengelola waktu Anda dengan lebih bijak?
Untuk dapat memanfaatkan waktu Anda sebaik-baiknya, Anda harus percaya bahwa Tuhan akan membantu Anda jika Anda percaya kepada-Nya.
Filipi 4:13 mengatakan, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Anda akan dikuasai oleh waktu, atau sebaliknya Anda yang akan menguasainya. Dan satu-satunya cara agar Anda bisa benar-benar mengendalikannya ialah dengan bantuan Kristus yang memberi Anda kekuatan.
Di sini kita tidak berbicara tentang memiliki pikiran positif, atau tentang motivasi diri, atau tentang psikologi cara menolong diri sendiri. Sebaliknya, Anda butuh lebih dari sekadar pemikiran positif. Anda membutuhkan pertolongan rohani untuk mengatur jadwal dan waktu Anda.
Iman merupakan faktor yang menentukan bagaimana Anda mengelola waktu Anda. Sesungguhnya, menetapkan tujuan ialah tentang iman. Anda harus percaya bahwa Tuhan akan membantu Anda mewujudkannya. Yesus berkata, "Jadilah kepadamu menurut imanmu" (Matius 9:29b).
Menetapkan tujuan iman ialah bagaimana Anda mengatur waktu Anda secara Alkitabiah. Berikut ini lima ciri-ciri dari tujuan yang dengan iman:
Fokus. Tujuan yang terfokus adalah tujuan yang spesifik. Tidak ada kata "kurang" atau "lebih" dalam tujuan yang terfokus, karena kedua kata tersebut tidak bisa diukur. Anda harus mengatakan, "Saya ingin melakukan ini pada tanggal ini."
Dapat dicapai. Tujuan yang dapat dicapai adalah mungkin di dalam iman. Bila Anda tidak memiliki iman yang cukup untuk percaya itu, maka jangan menetapkannya, karena Anda hanya membuang-buang waktu. Tujuan-tujuan yang tidak realistis hanya akan mematahkan semangat Anda.
Sifatnya pribadi. Itu artinya tujuan Anda adalah menyangkut diri Anda, bukan tentang orang lain. Anda tidak bisa menetapkan sebuah tujuan yang tidak bisa Anda kendalikan sendiri!
Dapat dilacak. Tujuan yang dapat dilacak dapat diukur. Anda dapat mengukur perkembangan Anda dan membuktikan bahwa Anda telah mencapainya.
Tulus. Anda harus merasa bersemangat dengan tujuan Anda. Jika Anda menetapkan tujuan yang tidak Anda sukai, Anda tidak akan bisa mencapainya.
Apakah Anda siap menetapkan tujuan-tujuan besar dan berani dengan iman? Mulailah mengelola waktu Anda dengan baik dengan membuat tujuan-tujuan yang terfokus, yang dapat dicapai, yang sifatnya pribadi, dapat dilacak, dan yang tulus.
Renungkan hal ini:
- Apa sebuah tujuan yang telah Anda tetapkan untuk diri Anda sendiri? Apakah itu tujuan yang dengan iman?
- Mengapa penting untuk yakin bahwa tujuan Anda dapat dicapai?
- Bagaimana tujuan-tujuan Anda dapat berubah seandainya Anda lebih percaya sepenuhnya kepada Tuhan untuk membantu Anda mencapainya dan meminta bantuan-Nya dalam mengelola waktu Anda dengan lebih bijak?
Bacaan Alkitab Setahun : Zakaria 7; Wahyu 12 |
Jika Anda tidak memiliki iman bahwa Anda akan sampai ke tujuan Anda, maka tidak akan mungkin Anda memiliki tujuan dalam hidup Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar