Yakobus 1: 7-8 " Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya."
Ketika Tuhan memberi Anda impian untuk hidup Anda, tiba-tiba mata Anda terbuka untuk melihat apa yang ingin Ia kerjakan di dalam Anda dan melalui Anda. Anda mulai mengerti bahwa Anda tidak tinggal di Bumi karena kebetulan semata. Anda mulai melihat rencana-Nya, tujuan-Nya.
Namun impian itu tak akan ada gunanya kecuali Anda bangun dan mengerjakannya. Anda harus mengambil langkah iman berikutnya: mengambil keputusan.
Kita cenderung menyukai para pemimpin yang bisa membuat keputusan dengan cepat. Tetapi kecepatan bukanlah hal terpenting. Lebih mudah membuat keputusan cepat, ketimbang membuat keputusan yang tepat. Anda tak memerlukan apa pun untuk membuat keputusan cepat, tetapi Anda butuh hikmat dan kebijaksanaan untuk membuat keputusan tepat.
Alkitab banyak berbicara tentang pengambilan keputusan. Yakobus 1: 7-8, misalnya, mengatakan, "Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya." Alkitab mengatakan bahwa hati yang bercabang membawa bencana dan kebimbangan menjauhkan Anda dari berkat Tuhan. Seseorang yang cara pengambilan keputusannya ditandai oleh ciri-ciri itu akan kesulitan dalam mengambil keputusan yang bijak.
Bila Anda tidak bisa memutuskan apa yang benar-benar penting dalam hidup Anda, artinya Anda sedang menanam bibit malapetaka. Sebab Anda akan melewatkan berkat Allah atas hidup Anda dan karakter Anda tidak akan pernah bertumbuh.
Keputusan kita menentukan masa depan kita. Pilihan kita menentukan apakah sifat-sifat kita akan bertumbuh atau malah hancur.
Renungkan hal ini:
- Impian apa yang telah Tuhan nyatakan atas hidup Anda?
- Keputusan apa yang selama ini ragu-ragu untuk Anda ambil, meski Anda tahu bahwa itu akan mendorong Anda maju dalam mewujudkan mimpi yang Tuhan berikan untuk Anda?
- Bagaimana dengan pilihan-pilihan Anda saat ini? Apakah itu mengembangkan atau malah merusak sifat Anda?
Namun impian itu tak akan ada gunanya kecuali Anda bangun dan mengerjakannya. Anda harus mengambil langkah iman berikutnya: mengambil keputusan.
Kita cenderung menyukai para pemimpin yang bisa membuat keputusan dengan cepat. Tetapi kecepatan bukanlah hal terpenting. Lebih mudah membuat keputusan cepat, ketimbang membuat keputusan yang tepat. Anda tak memerlukan apa pun untuk membuat keputusan cepat, tetapi Anda butuh hikmat dan kebijaksanaan untuk membuat keputusan tepat.
Alkitab banyak berbicara tentang pengambilan keputusan. Yakobus 1: 7-8, misalnya, mengatakan, "Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya." Alkitab mengatakan bahwa hati yang bercabang membawa bencana dan kebimbangan menjauhkan Anda dari berkat Tuhan. Seseorang yang cara pengambilan keputusannya ditandai oleh ciri-ciri itu akan kesulitan dalam mengambil keputusan yang bijak.
Bila Anda tidak bisa memutuskan apa yang benar-benar penting dalam hidup Anda, artinya Anda sedang menanam bibit malapetaka. Sebab Anda akan melewatkan berkat Allah atas hidup Anda dan karakter Anda tidak akan pernah bertumbuh.
Keputusan kita menentukan masa depan kita. Pilihan kita menentukan apakah sifat-sifat kita akan bertumbuh atau malah hancur.
Renungkan hal ini:
- Impian apa yang telah Tuhan nyatakan atas hidup Anda?
- Keputusan apa yang selama ini ragu-ragu untuk Anda ambil, meski Anda tahu bahwa itu akan mendorong Anda maju dalam mewujudkan mimpi yang Tuhan berikan untuk Anda?
- Bagaimana dengan pilihan-pilihan Anda saat ini? Apakah itu mengembangkan atau malah merusak sifat Anda?
Bacaan Alkitab Setahun : Habakuk 3; I Yohanes 1-3 |
Anda tidak akan pernah menjumpai impian Allah atas hidup Anda jika Anda belum menaklukkan tahap pengambilan keputusan ini.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar