Matius 6: 14-15 "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Pengampunan adalah jalan dua arah. Anda tidak bisa mengharapkan orang lain memaafkan Anda, jika Anda tidak mau memaafkan mereka.
Yesus mengajarkan: "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu" (Matius 6: 14-15).
Itulah kebenaran dasar Alkitabiah. Anda menuai apa yang Anda tabur.
Suatu kali, seorang pria mendatangi John Wesley, katanya, "Saya tidak akan pernah mengampuni orang itu." Wesley berkata, "Kalau begitu, saya harap Anda tidak pernah berbuat dosa. Karena ketika Anda menolak untuk mengampuni, Anda sedang membakar jembatan yang harus Anda lewati." Ketika Anda tidak mau mengampuni orang lain, Anda tengah menyiapkan diri Anda untuk tidak mengampuni diri Anda sendiri, sebab Allah berfirman bahwa Anda akan membutuhkan pengampunan kelak.
Ketika saya mendengar seseorang berkata bahwa mereka tidak akan bisa memaafkan seseorang, saya menyadari bahwa orang tersebut tidak paham tentang pengampunan. Jika Anda memahami pengampunan, Anda mungkin akan lebih mampu melakukannya. Banyak mitos menghalangi kesiapan kita untuk memaafkan. Contohnya, inilah tiga kesalahpahaman terbesar mengenai pengampunan.
Pengampunan itu bukan:
1. Meminimalkan keseriusan kesalahan orang lain. Pengampunan adalah masalah besar. Memaafkan seseorang bukan berarti kesalahan terhadap Anda itu dianggap tidak salah.
2. Pemulihan kepercayaan instan. Kepercayaan harus dibangun kembali untuk jangka waktu yang panjang. Jika orang-orang melukai Anda lagi dan lagi, Alkitab mengatakan bahwa Anda berkewajiban untuk mengampuni mereka, tetapi Anda tidak berkewajiban untuk segera percaya pada mereka.
3. Melanjutkan hubungan tanpa perubahan apa pun. Pengampunan tidak sama dengan penyatuan kembali hubungan. Pengampunan adalah apa yang Anda lakukan ketika Anda tersinggung. Jika hubungan itu ingin dipulihkan kembali, maka si pelaku harus melakukan tiga hal: bertobat, berbaikan, dan membangun kembali kepercayaan untuk jangka panjang.
Renungkan hal ini:
- Manakah dari ketiga pemahaman tentang pengampunan tadi yang sulit untuk Anda percaya?
- Bagaimana pemahaman bahwa Anda juga butuh pengampunan di kemudian hari membuat Anda lebih mudah untuk mengampuni orang lain?
- Siapa yang perlu Anda ampuni hari ini?
Yesus mengajarkan: "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu" (Matius 6: 14-15).
Itulah kebenaran dasar Alkitabiah. Anda menuai apa yang Anda tabur.
Suatu kali, seorang pria mendatangi John Wesley, katanya, "Saya tidak akan pernah mengampuni orang itu." Wesley berkata, "Kalau begitu, saya harap Anda tidak pernah berbuat dosa. Karena ketika Anda menolak untuk mengampuni, Anda sedang membakar jembatan yang harus Anda lewati." Ketika Anda tidak mau mengampuni orang lain, Anda tengah menyiapkan diri Anda untuk tidak mengampuni diri Anda sendiri, sebab Allah berfirman bahwa Anda akan membutuhkan pengampunan kelak.
Ketika saya mendengar seseorang berkata bahwa mereka tidak akan bisa memaafkan seseorang, saya menyadari bahwa orang tersebut tidak paham tentang pengampunan. Jika Anda memahami pengampunan, Anda mungkin akan lebih mampu melakukannya. Banyak mitos menghalangi kesiapan kita untuk memaafkan. Contohnya, inilah tiga kesalahpahaman terbesar mengenai pengampunan.
Pengampunan itu bukan:
1. Meminimalkan keseriusan kesalahan orang lain. Pengampunan adalah masalah besar. Memaafkan seseorang bukan berarti kesalahan terhadap Anda itu dianggap tidak salah.
2. Pemulihan kepercayaan instan. Kepercayaan harus dibangun kembali untuk jangka waktu yang panjang. Jika orang-orang melukai Anda lagi dan lagi, Alkitab mengatakan bahwa Anda berkewajiban untuk mengampuni mereka, tetapi Anda tidak berkewajiban untuk segera percaya pada mereka.
3. Melanjutkan hubungan tanpa perubahan apa pun. Pengampunan tidak sama dengan penyatuan kembali hubungan. Pengampunan adalah apa yang Anda lakukan ketika Anda tersinggung. Jika hubungan itu ingin dipulihkan kembali, maka si pelaku harus melakukan tiga hal: bertobat, berbaikan, dan membangun kembali kepercayaan untuk jangka panjang.
Renungkan hal ini:
- Manakah dari ketiga pemahaman tentang pengampunan tadi yang sulit untuk Anda percaya?
- Bagaimana pemahaman bahwa Anda juga butuh pengampunan di kemudian hari membuat Anda lebih mudah untuk mengampuni orang lain?
- Siapa yang perlu Anda ampuni hari ini?
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 4-6; Kisah Para Rasul 17:16-34 |
Sudah waktunya mengampuni mereka yang telah menyakiti Anda. Anda akan membutuhkan pengampunan orang lain di kemudian hari. Jangan menahan apa yang akan Anda butuhkan kelak.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar