Daniel 2:16 "Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja."
Ketika Anda diminta melakukan sesuatu yang tak mungkin, mulailah dengan menolak untuk panik dan pilihlah untuk bertanya mengapa.
Kemudian, mintalah lebih banyak waktu untuk berpikir.
Mengapa? Godaan terbesar Anda di tengah-tengah kemelut ialah bertindak impulsif (menuruti kehendak hati). Di tengah situasi sulit biasanya Anda tidak bisa berpikir secara rasional, melainkan emosional. Anda hanya ingin membuat keputusan secepat-cepatnya.
Namun, lebih penting membuat keputusan yang tepat daripada keputusan yang cepat.
Keputusan yang salah adalah salah seberapa pun cepatnya Anda membuatnya.
Sebab itu, berhentilah sejenak, tarik napas dalam-dalam, tenangkan diri, dan berbicaralah dengan Tuhan.
Daniel melakukan ini saat raja memintanya untuk menafsirkan mimpinya (setelah raja memerintahkan pengawalnya untuk membunuh semua orang bijaksana di Babel). Alkitab berkata, "Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja" (Daniel 2:16).
Tak bisa saya bayangkan seorang remaja (Daniel) mempunyai keberanian untuk segera menghadap raja yang penuh kuasa itu dan meminta waktu lebih untuk mengartikan mimpinya.
Daniel tidak menunda-nunda, tapi dia juga tidak membuat keputusan yang terburu-buru. Dia memberi kita sebuah teladan dalam menghadapi situasi teramat genting dan mendesak itu.
Renungkan hal ini:
- Pernahkah Anda bersikap gegabah saat diminta melakukan sesuatu yang benar-benar sulit? Bagaimana hasilnya?
- Mengapa begitu mudah bagi kita untuk menunda-nunda saat berada dalam situasi sulit?
- Siapakah di dalam hidup Anda yang perlu diingatkan bahwa mengambil waktu sejenak untuk berpikir di tengah-tengah situasi sulit itu teramat penting?
Kemudian, mintalah lebih banyak waktu untuk berpikir.
Mengapa? Godaan terbesar Anda di tengah-tengah kemelut ialah bertindak impulsif (menuruti kehendak hati). Di tengah situasi sulit biasanya Anda tidak bisa berpikir secara rasional, melainkan emosional. Anda hanya ingin membuat keputusan secepat-cepatnya.
Namun, lebih penting membuat keputusan yang tepat daripada keputusan yang cepat.
Keputusan yang salah adalah salah seberapa pun cepatnya Anda membuatnya.
Sebab itu, berhentilah sejenak, tarik napas dalam-dalam, tenangkan diri, dan berbicaralah dengan Tuhan.
Daniel melakukan ini saat raja memintanya untuk menafsirkan mimpinya (setelah raja memerintahkan pengawalnya untuk membunuh semua orang bijaksana di Babel). Alkitab berkata, "Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja" (Daniel 2:16).
Tak bisa saya bayangkan seorang remaja (Daniel) mempunyai keberanian untuk segera menghadap raja yang penuh kuasa itu dan meminta waktu lebih untuk mengartikan mimpinya.
Daniel tidak menunda-nunda, tapi dia juga tidak membuat keputusan yang terburu-buru. Dia memberi kita sebuah teladan dalam menghadapi situasi teramat genting dan mendesak itu.
Renungkan hal ini:
- Pernahkah Anda bersikap gegabah saat diminta melakukan sesuatu yang benar-benar sulit? Bagaimana hasilnya?
- Mengapa begitu mudah bagi kita untuk menunda-nunda saat berada dalam situasi sulit?
- Siapakah di dalam hidup Anda yang perlu diingatkan bahwa mengambil waktu sejenak untuk berpikir di tengah-tengah situasi sulit itu teramat penting?
Bacaan Alkitab Setahun : Yehezkiel 40 - 44; II Timotius 4: 9-22 |
Hikmat dari Tuhan sangat penting dalam menentukan keputusan yang tepat sesuai waktuNya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar