2 Raja-raja 5:2 "Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman."
Dalam 2 Raja-raja 5 kita membaca tentang seorang gadis muda Israel, yang namanya bahkan kita tidak tahu, yang ditawan dan dibawa ke Aram/ Siria. Dia sebenarnya bisa dengan mudah menjadi kepahitan dengan Allah karena Ia membiarkan itu terjadi padanya. Dan tentunya ia juga bisa saja marah terhadap orang-orang yang mempekerjakannya sebagai seorang budak.
Maka ketika tuannya, Naaman, terserang penyakit kusta, dia bisa saja berpikir jika tuannya itu layak mendapatkannya. Tapi ia tak berpikir seperti itu sama sekali. Dia khawatir dengan tuannya itu. Hatinya tertuju kepadanya. Dan ia melihat kesempatan untuk memberitahu Naaman tentang seorang nabi di Israel bernama Elisa yang bisa mendoakannya. Elisa adalah penerus Elia. Allah bekerja melalui dirinya dan menggunakan dia untuk membangkitkan orang yang telah mati. Seperti Elia, dia memiliki sebuah kuasa mujizat.
Gadis ini entah bagaimana pernah mendengar tentang Elisa. Maka dia berkata pada istri Naaman, "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya" (2 Raja-raja 5:3).
Hal ini mengingatkan saya pada Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, pemuda-pemuda Israel yang juga menjadi tawanan. Mereka dibawa ke Babel, di mana sang raja mengubah nama mereka; Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego. Namun sang raja Babel ini tak bisa mengubah hati mereka. Mereka berjalan erat dengan Allah, sama seperti yang dilakukan gadis muda pelayan ini.
Bayangkan apa yang ia rasakan ketika mendengar bahwa Allah telah menyembuhkan Naaman. Saya penasaran apakah ia pernah berpikir bahwa Allah akan menggunakan seseorang seperti dia untuk menggapai seseorang yang begitu penting seperti Naaman. Satu hal yang menakjubkan ketika Anda menjalani kehidupan yang kudus dan kemudian ketika Anda berbicara dengan seseorang, mereka mendengarkan Anda. Gadis ini mendapatkan hak istimewa untuk membawa sebuah pesan, walau mungkin ia melakukannya karena dia adalah orang yang baik hati dan seorang pekerja keras. Dia memegang teguh imannya, bahkan di negeri asing.
Maka ketika tuannya, Naaman, terserang penyakit kusta, dia bisa saja berpikir jika tuannya itu layak mendapatkannya. Tapi ia tak berpikir seperti itu sama sekali. Dia khawatir dengan tuannya itu. Hatinya tertuju kepadanya. Dan ia melihat kesempatan untuk memberitahu Naaman tentang seorang nabi di Israel bernama Elisa yang bisa mendoakannya. Elisa adalah penerus Elia. Allah bekerja melalui dirinya dan menggunakan dia untuk membangkitkan orang yang telah mati. Seperti Elia, dia memiliki sebuah kuasa mujizat.
Gadis ini entah bagaimana pernah mendengar tentang Elisa. Maka dia berkata pada istri Naaman, "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya" (2 Raja-raja 5:3).
Hal ini mengingatkan saya pada Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, pemuda-pemuda Israel yang juga menjadi tawanan. Mereka dibawa ke Babel, di mana sang raja mengubah nama mereka; Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego. Namun sang raja Babel ini tak bisa mengubah hati mereka. Mereka berjalan erat dengan Allah, sama seperti yang dilakukan gadis muda pelayan ini.
Bayangkan apa yang ia rasakan ketika mendengar bahwa Allah telah menyembuhkan Naaman. Saya penasaran apakah ia pernah berpikir bahwa Allah akan menggunakan seseorang seperti dia untuk menggapai seseorang yang begitu penting seperti Naaman. Satu hal yang menakjubkan ketika Anda menjalani kehidupan yang kudus dan kemudian ketika Anda berbicara dengan seseorang, mereka mendengarkan Anda. Gadis ini mendapatkan hak istimewa untuk membawa sebuah pesan, walau mungkin ia melakukannya karena dia adalah orang yang baik hati dan seorang pekerja keras. Dia memegang teguh imannya, bahkan di negeri asing.
Bacaan Alkitab Setahun : Keluaran 12-13; Matius 16 |
Hidup kudus dan tak bercacat di hadapan Tuhan sebagai salah satu bukti bahwa Kita mengasihi Dia
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar