Amsal 25:28 Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.
Di zaman informasi instan ini, kita bisa mendapatkan berita begitu cepat sehingga kita tak perlu lagi menunggu siaran berita malam. Kita juga tidak perlu menunggu surat kabar terbit. Kita bisa mengakses Internet dan mendapatkan berita secara langsung.
Tapi saya pikir, ini membuat kita sulit untuk memperlambat langkah dan mendengarkan, terutama kepada Allah. Banyak dari kita yang seperti Marta dalam Injil Lukas, yang sibuk melakukan kegiatan yang kita buat-buat, ketimbang duduk tenang duduk di kaki-Nya dan mendengarkan-Nya seperti yang Maria lakukan.
Tapi Yakobus 1:19 mengatakan, Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
Kita sebaiknya menempelkan ayat ini di tempat yang mudah kita lihat setiap hari, dan lihatlah, begitu berbedanya hidup kita apabila kita selalu mengindahkan nasihat-Nya.
Yakobus mengatakan bahwa kita harus cepat untuk mendengarkan, tapi juga harus lambat untuk berbicara. Berapa kali Anda mengatakan sesuatu, lalu menyesalinya sesaat setelah kata-kata itu keluar dari mulut Anda? Yesus berkata, Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum (Matius 12:36-37).
Kita harus sabar. Anda tahu, begitu mudah bagi kita untuk merasionalisasi atau membenarkan ledakan amarah kita (terutama saat mengemudi). Tapi Amsal 29:11 berkata, "Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.
Bacaan Alkitab Setahun :
Maleakhi 2; Wahyu 19
Betapa indahnya hidup dan kesaksian kita apabila kita cepat untuk mendengar, lambat berbicara, dan lambat untuk marah!(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar