Wahyu 2:4-5 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Sepintas, Anda mungkin tidak berpikir jika kitab Wahyu yang dipenuhi dengan gambaran binatang buas, anak domba, dan malaikat - sebenarnya berhubungan dengan romantisme dan kasih sayang yang dibutuhkan untuk mempertahankan sebuah pernikahan.
Dalam Wahyu 2:4-5, Yesus menggunakan sebuah analogi romantisme percintaan untuk mendeskripsikan hubungan sebuah gereja yang telah tersesat. Yesus berkata kepada jemaat di Laodikia: Engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.
Lalu Dia mengatakan kepada kita untuk melakukan empat hal penting dalam menghidupkan kembali pernikahan kita: ingat, kembali, bertobat, dan ulangi.
1. Ingat. Pikirkan tentang apa yang Anda lakukan di hari-hari pertama Anda bersama pasangan Anda yang membuat Anda jatuh cinta kepadanya. Pikirkan tentang hari-hari bahagia itu. Berhenti memikirkan semua masalah Anda, dan ingat bagaimana kasih sayang Anda tumbuh pertama kali.
2. Kembali. Kembali fokus pada Allah. Memang sulit untuk hanya fokus kepada Allah. Biasanya yang menjadi pusat pikiran kita adalah masalah, tekanan atau karir kita. Namun bila Anda mau kembali kepada kasih Anda yang semula, Anda harus memusatkan perhatian Anda kembali kepada Allah.
3. Bertobat. Putuskan untuk mengubah cara Anda berpikir dan bertindak. Kasih bukanlah sebuah perasaan, tetapi ia menciptakan perasaan perasaan lain - kadang berupa perasaan-perasaan yang begitu kuat. Kasih adalah sebuah pilihan. Kasih adalah satu komitmen untuk menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan Anda sendiri. Motif lain selain itu bukanlah kasih. Allah tidak akan memerintahkan kita untuk melakukannya jika itu bukan sebuah perasaan. Namun Allah memerintahkan kita berulang kali dalam Firman-Nya untuk memilih mengasihi orang lain (termasuk pasangan kita). Ketika Anda membuat pilihan untuk mengasihi pasangan Anda, maka itu sama seperti Yesus mengasihi Anda sebelum Anda bahkan belum mengasihi-Nya. Ini baru yang disebut pertobatan.
4. Ulangi. Lakukan apa yang Anda lakukan di awal pernikahan Anda. Lakukan apa yang Anda lakukan ketika Anda jatuh cinta kepada pasangan Anda pertama kali. Perasaan selalu mengikuti tindakan. Lebih mudah untuk merasakan apa yang Anda lakukan, ketimbang melakukan apa yang Anda rasakan. Jika Anda menunggu untuk merasa sayang dan mengasihi, iblis akan memastikan Anda tidak akan pernah merasakannya. Jadi, pilihlah untuk bertindak dengan cara yang penuh kasih, dan perasaan itu akan muncul kembali.
Jenis kasih sayang yang memimpin kita pada satu hubungan pernikahan yang kekal cenderung sulit dilakukan. Permasalahan pasti hampir tak bisa terelakkan. Tapi bagaimana Anda akan menghadapinya ketika masalah datang?
Renungkan hal ini :
Hal apa tentang hari-hari pertama Anda bersama pasangan Anda yang membuat Anda jatuh cinta padanya?
Gangguan-gangguan apa yang menahan Anda dan pasangan Anda untuk tetap fokus hanya kepada Allah?
Bacaan Alkitab Setahun :
Hakim-hakim 4-6; Lukas 4:31-44
"Ingat, kembali, bertobat, dan ulangi" harus terus-menerus dilakukan dalam hubungan apapun. (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar