Matius 5:2-3 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Ketika Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah," kata miskin yang Ia gunakan disini berarti, orang yang menciut, meringkuk ketakutan, atau ngeri Pernyataan ini menggambarkan orang miskin yang benar-benar tergantung pada orang lain untuk membantu mereka.
Tetapi Yesus tidak hanya mengatakan, "Berbahagialah orang yang miskin." Dia mengatakan, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah." Disini Yesus tidak sedang berbicara tentang kondisi ekonomi seseorang, tapi tentang kondisi rohani mereka. Kiranya kita tidak mensalahartikan pesan-Nya: Orang yang diberkati atau bahagia adalah orang yang mengakui kemiskinan rohaninya, ia terputus dari Allah. Orang yang bahagia adalah pria atau wanita yang melihat seperti apa diri mereka sebenarnya di mata Allah: orang yang tersesat, putus asa, dan tak berdaya.
Terlepas dari Yesus Kristus, semua orang itu miskin secara rohani. Terlepas dari pendidikan, prestasi, atau pengetahuan agama kita, kita semua miskin rohani. Seberapa sering kita melihat seseorang yang dipenjara, gelandangan, atau pecandu narkoba dan berpikir, Nah, ini dia orang-orang yang miskin rohaninya. Kemudian kita melihat diri kita sendiri. Mungkin kita sudah lama menjalani kehidupan yang relatif mulus. Mungkin kita punya pendidikan yang baik atau telah mencapai prestasi-prestasi tertentu. Kita berkata, "Aku tidak semiskin orang itu." Di satu sisi, itu mungkin benar. Tetapi di sisi lain, itu tidak benar sama sekali. Di hadapan Allah, semua orang, miskin secara rohani dan tidak dapat membantu diri mereka sendiri.
Beberapa orang amat sulit mengakui hal ini. Sulit bagi kita untuk mengakui bahwa kita perlu menghubungi Tuhan, bahwa kita butuh pengampunan-Nya. Tetapi jika kita ingin diampuni, jika kita ingin bahagia, maka kita harus merendahkan diri dan mengakui kebutuhan kita.
Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 16-18; Lukas 2:1-24
Miskin di hadapan Allah berarti Anda menjadi orang yang rendah hati dan selalu mengakui Dia satu-satunya Tuhan (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Lauren).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar