1 Timotius 2:8 "Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan."
Tiga menteri tengah berdebat tentang sikap tubuh terbaik dalam berdoa. Yang pertama mengklaim bahwa cara terbaik untuk berdoa adalah dengan melipat kedua tangan dan mengacungkannya ke atas. Yang kedua bersikeras jika cara terbaik untuk berdoa adalah dengan belutut, sementara yang ketiga yakin cara terbaik untuk berdoa adalah dengan berbaring dengan wajah yang tersungkur di lantai.
Saat mereka berdebat, seorang teknisi dari perusahaan telepon mencuri dengar percakapan mereka saat ia bekerja di ruangan sebelah. Dia masuk ke ruangan itu dan berkata, "Permisi tuan-tuan, bukan maksud saya menyelak pembicaraan Anda, apalagi saya juga bukan seorang pendeta. Tapi saya sudah pernah merasakan doa yang paling berkuasa yang pernah saya ucapkan yaitu saat saya tergantung terbalik di atas tiang lisrik dari ketinggian 12 meter di atas tanah."
Saat kita melihat contoh-contoh doa di dalam Alkitab, kita paham jika posisi tubuh apapun tak masalah. Ada orang yang berdoa sambil berdiri, mengangkat tangan, berbaring, duduk, berlutut, membuka mata, menunduk, atau memukul-mukul dada mereka.
Kita juga mengerti bahwa tempat bukan jadi masalah. Ada orang yang berdoa di tengah medan perang, di dalam gua, di toilet, di taman, di atas gunung, di sungai, di laut, di jalan, di rumah, di tempat tidur, di penjara, di hutan belantara, bahkan di dalam perut ikan yang besar. Jadi dimanapun tempatnya, itu sah-sah saja.
Terakhir, kita mengerti bahwa waktu bukan jadi masalah. Ada orang yang berdoa di pagi hari, subuh buta, di malam hari, tiga kali sehari, sebelum makan, setelah makan, sebelum tidur, dan di tengah malam. Pagi, siang, malam sepanjang hari ialah waktu yang baik untuk berdoa. Bukankah luar biasa mengetahui hal ini?
Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 4-6; Lukas 1:1-20
Anda bisa berdoa kapanpun, dimanapun, dan dalam sikap tubuh apapun. Jadi, berdoa saja.(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar