Kisah Para Rasul 10:28 "Ia berkata kepada mereka: 'Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka.
Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.'"
Satu momen yang paling penting terjadi dalam penyebaran Injil oleh gereja mula-mula adalah pertobatan seorang pria bernama Kornelius.
Pertobatannya menjadi penting karena dia bukan seorang Yahudi, ia perwira pasukan Romawi.
Bagi kita yang tinggal di dunia yang terdiri dari berbagai macam ras, suku dan agama, mungkin ini bukan hal yang menakjubkan.
Tapi itu sangat berarti bagi orang Yahudi di abad pertama.
Terlepas dari fakta bahwa Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil, dalam
praktektnya, itu tak dilaksanakan pada waktu itu.
Kekristenan malah berubah menjadi Keyahudian.
Tapi itu semua berubah ketika Allah memakai seseorang, dan orang itu adalah Simon Petrus.
Petrus hidup seperti kebanyakan orang Yahudi lainnya yang tinggal di zaman itu.
Dia bangga dengan asal usulnya, Yahudi - meski saya tak menganggap itu salah.
Akan tetapi, orang-orang Yahudi yang tinggal pada waktu itu tak ingin berhubungan dengan orang non-Yahudi atau dengan bangsa-bangsa lain.
Maka, Allah mengarahkan kembali gereja mula-mula untuk menjangkau orang non-Yahudi dan menyampaikan pesan Injil kepada mereka.
Dan Allah melakukannya melalui Petrus.
Kisah Para Rasul 10 mengatakan bahwa ketika Petrus sedang menunggu untuk makan siang di suatu hari di Yope, ia naik ke atas rumah untuk berdoa.
Tiba-tiba tubuhnya diliputi roh kudus dan, Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.
Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung.
Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"(ayat 11-13).
Sesungguhnya ini bukan tentang makanan, tapi tentang manusia.
Allah berkata: "Petrus, sekarang waktunya engkau meninggalkan zona nyamanmu.
Pergilah menjangkau orang dari bangsa lain, orang non-Yahudi."
Dan segera setelah itu, Petrus memberitakan Injil kepada Kornelius, keluarganya dan teman-temannya, dan mereka pun percaya.
Petrus mentaati Allah dan meninggalkan zona nyamannya, dan itu mengubah sejarah gereja.
Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 13-14; Wahyu 17
Keluar dari zona nyaman Anda dan taatilah perintah Allah maka Anda bisa menjadi pencetak sejarah di manapun Anda di tempatkan
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar