Pengkhotbah 11:4 "Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai."
Hari terbaik untuk memulai impian Anda adalah hari ini-bukan saat Anda telah menyelesaikan semua masalah Anda atau ketika Anda punya lebih banyak uang di bank.
Sesungguhnya "hari-hari itu" tak akan pernah datang.
Alkitab mengatakan "Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai" (Pengkhotbah 11:4).
Pencarian kita yang tanpa henti akan kesempurnaan sering menjadi bahan bakar penundaan kita.
Dan hal itu menahan kita untuk mengejar impian kita.
Jika Anda menunggu sampai keadaan Anda dirasa sempurna untuk mengikuti panggilan Anda, maka Anda tidak akan pernah memulainya.
Semua itu tidak akan beres.
Jika Anda menunggu sampai Anda bebas dari utang sebelum memberi persepuluhan, maka Anda tak akan pernah bisa mandiri dalam hal finansial.
Begitu pun dengan impian Anda.
Jika Anda menunggu sampai anak-anak Anda dewasa dan keluar dari rumah atau sampai Anda memiliki banyak uang di bank untuk mulai mewujudkan mimpi yang telah Allah rancangkan untuk Anda, maka kemungkinan besar, Anda tidak akan pernah sampai di sana.
Hidup Anda dan pencarian Anda dalam mewujudkan impian kiranya dijalani dalam kondisi yang jauh dari sempurna, yang apa adanya.
Sebab itu akan memampukan Anda untuk melihat kesempurnaan dari sisi yang berbeda.
Jadi, mulailah sekarang.
Bagaimana pun situasinya, mulailah mewujudkan impian Anda hari ini.
Hari esok mungkin tak akan pernah datang.
Renungkan hal ini:
Mengapa penundaan begitu menggoda saat kita tengah berusaha mewujudkan impian kita?
Apa alasan-alasan yang Anda buat untuk menunda mengejar impian Anda?
Apa satu tindakan nyata yang bisa Anda lakukan besok untuk mencegah Anda menunda mengejar impian Anda?
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 7-9; Kisah Para Rasul 18
Hari terbaik untuk memulai impian Anda adalah hari ini-bukan saat Anda telah menyelesaikan semua masalah Anda. Jadi jangan takut untuk bermimpi.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar