Takut akan penolakan disebabkan oleh dua hal.
Pertama, kita semua ingin dicintai.
Itu fakta.
Kita semua sangat membutuhkan cinta yang begitu besar dalam hidup, untuk menjadi individu yang sehat.
Tuhan berkata , "Aku ingin mengasihimu."
Allah itu kasih, dan Dia tahu Anda perlu dikasihi.
Namun, kita mengembangkan satu pemahaman yang salah yang mengatakan bahwa kebutuhan kita akan kasih sayang hanya bergantung pada satu orang atau sekelompok orang saja.
Bila Anda mengharapkan orang lain untuk memenuhi 100 persen kebutuhan Anda akan kasih, maka Anda sedang mencari masalah.
Itu karena Anda mempersiapkan diri Anda untuk menerima sakit hati, dan membuka pintu untuk rasa takut akan penolakan.
Saat Anda memandang orang lain selain Allah, untuk memenuhi semua kebutuhan kasih Anda, maka orang tersebut tidak akan bisa memberikannya.
Tidak ada, dan tidak akan pernah ada manusia mana pun yang mampu mengasihi Anda sepenuhnya sebesar dengan kebutuhan Anda.
Hanya Allah yang bisa melakukanya.
Jadi, langkah pertama dalam mengatasi rasa takut akan penolakan adalah dengan menempatkan Allah sebagai yang utama dalam hidup Anda, karena hanya Dialah satu-satunya yang akhirnya dapat memenuhi semua kebutuhan Anda akan kasih.
Pernahkah Allah mengasihi kita melalui orang lain? Tentu saja.
Apakah Dia ingin kita mengasihi orang lain? Ya.
Apakah Dia ingin menggunakan kita sebagai saluran kasih? Tentu saja.
Tapi, semua kebutuhan Anda itu tidak akan terpenuhi oleh siapa pun atau oleh kelompok mana pun.
Allah tidak menciptakan manusia untuk tugas ini, sebab kita tidak memiliki kasih yang cukup besar.
Kasih manusia itu terbatas.
Kasih Allah tidak terbatas dan tanpa syarat.
Sedalam apa pun kebutuhan Anda, Ia akan selalu bisa mengisinya.
Langkah pertama dalam mengatasi rasa takut akan penolakan adalah dengan menyadari bahwa Tuhan-bukan orang lain-adalah terang dan sumber keselamatan Anda: "Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?" (Mazmur 27:1).
Ini berarti saya meminta Tuhan untuk mencerahkan hari saya, sehingga indah atau suramnya hari saya tidak tergantung pada orang lain.
Saya meminta Tuhan untuk menyelamatkan hidup saya, sehingga penolakan atau penerimaan akan diri saya tidak tergantung dari penilaian orang lain.
Dan ini berarti saya tidak perlu takut lagi.
Kunci dari ketegasan diri adalah bukan dengan memotivasi diri, bukan dengan menjadi agresif dan hidup dengan egois, tapi dengan memahami seberapa dalam Allah mengasihi Anda.
Ketika Anda benar-benar mendalaminya, maka Anda akan mampu berkata,
"Allah mengasihi saya, jadi jika Anda tidak menyukai saya, itu masalah Anda!"
Rahasia dari hidup yang sederhana adalah dengan berkata, "Saya akan melakukan apa pun yang menyenangkan Tuhan. Jika saya melakukannya, itu pasti bisa menyederhanakan hidup saya. Dan, jika saya menyenangkan Tuhan, maka itu pasti hal yang selalu benar. Tidak peduli apa yang orang lain pikirkan."
Renungkan hal ini:
- Siapakah yang selama ini Anda coba senangkan? Apa hasilnya?
- Perubahan apa yang bisa Anda lakukan untuk memastikan jika Anda melakukan apa yang menyenangkan Allah?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 12-14; Markus 5:21-43
____________________________________
Sering kali sesama Anda menolak Anda, tetapi hari ini penerimaan Tuhan itu yang Anda butuhkan. Tetaplah berpegang teguh pada janji-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar