Ibu saya memberikan saya sebuah hadiah yang paling hebat, yaitu kepekaan dalam hal memberi hadiah.
Dia mengajarkan saya bahwa memberikan hadiah adalah sebuah kesempatan untuk menunjukkan jika Anda peduli, Anda meluangkan waktu untuk mencari tahu kesukaan dan kebutuhan orang tersebut.
Tapi Natal jangan diartikan sebagai kesempatan untuk memberikan peralatan rumah tangga yang sebenarnya bisa diberikan kapan saja : "Sayang, terima kasih vacuum cleanernya."
Atau, Anda tidak akan memberikan tante Anda yang berusia delapan puluh tahun bor listrik di hari Natal, bukan? (kecuali ia memang benar-benar menginginkannya).
Fakta bahwa ada begitu banyak barang-barang diskon Natal, atau voucher belanja di mall (oke, saya juga kadang memberikan voucher belanja), menunjukkan jika kita tidak meluangkan waktu untuk membuat hadiah yang kita berikan bersifat personal, dan itu berarti kita tidak meluangkan waktu untuk benar-benar mengenal satu sama lain.
Tapi, seperti apa yang diajarkan Pastor Rick Warren, Allah adalah pribadi yang murah hati dan untuk menjadi seperti Dia, kita pun harus menjadi orang yang murah hati: "Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah" (Mazmur 37:21).
Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Ia memberikan kita kasih karunia.
Maka, hadiah yang kita berikan kepada orang lain kiranya juga berakar dari kasih Allah.
Begini contohnya: layaknya hadiah, kasih itu sifatnya pribadi.
Yesus datang langsung ke dunia ini.
Dia tidak datang kepada kita sebagai suatu agama, suatu kumpulan hukum, atau hanya sebagai suatu ideologi, Ia datang secara pribadi.
Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Ia memeluk kita secara pribadi dalam satu hubungan yang hangat dan penuh kasih.
Kita hidup di dunia yang sifatnya semakin acuh tak acuh, dimana "jangan menelepon kami sebelum Anda membaca semua FAQ (pertanyaan yang sering diajukan) di website kami" adalah satu hal yang wajar, dan ketika kita akhirnya menelepon, yang kita dengar hanyalah suara rekaman operator.
Maka hal yang membuat kita tetap fokus di Natal kali ini ialah kebenaran bahwa kita berasal dari Allah, Sang Pencipta dan Pelindung dari setiap mahkluk yang Ia ciptakan secara khusus.
Melalui ekspresi kasih yang kita tunjukkan kepada satu sama lain, kita menyatakan: "Apakah kau ingin mengenal pribadi Allah dan melihat bagaimana Ia secara pribadi mengasihi kita? Lihat bagaimana kita saling mengasihi."
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 6; Wahyu 11
____________________________________
Sudahkah Anda memberi dengan kasih? Melalui moment Natal ini marilah kita lebih lagi untuk saling mengasihi karena Tuhan Yesus sudah terlebih dulu mengasihi kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Jon Walker)
____________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar