Di Natal kali ini berhentilah berusaha memenangkan pendapat Anda.
Sebaliknya, berusahalah mengasihi orang-orang yang tidak setuju, atau yang sepertinya tidak bersahabat dengan Anda. Kejarlah kasih, bukan kemenangan. Sebab Yesus sendiri mengatakan kepada kita bahwa kasih akan selalu menang, Ia menjamin hal ini ketika Ia berjalan keluar dari kubur-Nya.
Jika saat ini Anda tengah mendapati diri Anda berada dalam situasi yang akan menuntun Anda pada pertikaian dengan seseorang, gunakan pedoman Alkitabiah berikut untuk mengatasinya:
Biarkan kasih setia Allah menuntun respon Anda (Amsal 3:3-6). Dalam sebuah konflik, kebanyakan dari kita berkata bahwa kita hanya ingin keadilan. Namun cara Allah bukanlah soal mana yang adil dan mana yang tidak, tapi tentang kasih karunia dan kemurahan hati (Roma 5:8), seperti kasih karunia dan kemurahan hati yang Dia nyatakan melalui Natal.
Biarkan Allah yang menentukan kebenarannya ( 2 Korintus 13:8). Kebenaran tidak ditentukan oleh pikiran, perasaan ( 1 Yohanes 4:1 ) atau pendapat orang lain. Kebenaran ialah apa yang Allah katakan benar, dan Dialah satu-satunya yang berkuasa menginterpretasikan maksud dari setiap konflik yang terjadi ( 2 Korintus 10:5 ).
Selalu nantikan penyertaan Allah ( Matius 28:20). Iblis ingin kita percaya bahwa kita sendirian dalam setiap konflik yang kita alami. Tetapi sebaliknya, Allah mau supaya kita mengikuti contoh dari si anak gembala, Daud, ketika ia menghadapi Goliat. Daud percaya bahwa Allah ada bersamanya dalam pertarungannya, dan ia juga percaya bahwa pertempurannya itu adalah pertempuran Allah (1 Samuel 17:47).
Carilah sumber konflik ( Efesus 6:12 ). Menurut Firman Tuhan, kita sebenarnya bukan sedang berperang melawan orang lain, melainkan musuh kita yang sebenarnya ialah iblis dan âkuasa jahatnya yang tak terlihat."
Camkan dan lihatlah bagaimana pedoman tadi akan mengubah pandangan Anda tentang perbedaan pendapat di Natal kali ini.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 5; Wahyu 10
____________________________________
Kebenaran ialah apa yang Allah katakan benar, dan Dialah satu-satunya yang berkuasa menginterpretasikan maksud dari setiap konflik yang terjadi.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Jon Walker)
____________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar