Sangat mudah bagi kita untuk melupakan tujuan Natal yang sebenarnya.
Di musim ini kita mudah diserang oleh banyak hal yang menghambat tujuan kita: komersialisme, tradisi, bahkan komitmen dengan keluarga dan gereja.
Untuk mendapatkan tujuan Natal yang sejati, Anda harus bergerak maju lebih cepat dari para gembala, orang-orang Majus, dan kandang domba yang kotor di malam Yesus dilahirkan itu.
Anda harus senantiasa ingat akan satu pernyataan yang Yesus ucapkan tentang tujuan kedatangan-Nya: "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Lukas 19:10).
Alasan kita merayakan Natal adalah karena Yesus datang ke bumi untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Yesus menggunakan tiga cerita dalam Injil Lukas untuk menjelaskan apa arti dari yang ter-"hilang": perumpamaan tentang domba yang hilang, dirham yang hilang, dan anak yang hilang.
Ketiganya mengajarkan kita bahwa ketika kita terputus dari Allah, kita akan kehilangan:
Arah (Perumpamaan tentang domba yang hilang) :
Alkitab berkata dalam Yesaya 53:6, "Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian."
Domba tidak dengan sengaja membuat diri mereka tersesat; mereka melakukannya secara alami.
Begitu pun dengan kita.
Sifat dasar kita sebagai manusia menuntun kita untuk mengikuti jalan kita sendiri.
Dan ketika kita melangkah di jalan itu, kita pun menjadi kehilangan arah.
Perlindungan Tuhan (Perumpamaan tentang domba yang hilang) :
Domba tidak punya insting bertahan yang alami, jadi domba yang tidak mempunyai gembala akan mati.
Bukankah ini terdengar sama seperti kita?
Alkitab berkata, "Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala" (Zakharia 10:2b).
Tanpa adanya relasi dengan Allah, kita mudah terserang stres yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Potensi kita sepenuhnya (Perumpamaan tentang dirham yang hilang) :
Satu dirham bisa memberi kontribusi bagi begitu banyak kebaikan, tapi dirham tersebut tidak punya potensi ketika ia hilang.
Alkitab mengatakan dalam 1 Korintus 2:9, "Tetapi seperti ada tertulis: 'Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.'"
Potensi dari mereka yang terhubung dengan Allah tak terhitung jumlahnya, sementara potensi yang hilang dari mereka yang tidak mempunyai relasi dengan Tuhan, juga tak terhitung jumlahnya.
Kebahagiaan kita (Perumpamaan tentang anak yang hilang) :
Setelah sang anak memutuskan untuk lepas dari perlindungan ayahnya lalu mulai hidup dengan caranya sendiri, tidak butuh waktu lama baginya untuk merasakan kesengsaraan dan kesepian.
Ada banyak orang yang memilih untuk hidup dengan cara mereka sendiri, bukan dengan cara Tuhan.
Putusnya relasi dengan Tuhan pada akhirnya hanya akan merusak kebahagiaan kita.
Rumah kita di Surga (Perumpamaan tentang anak yang hilang) :
Allah membiarkan kita memberontak melawan-Nya sementara kita tinggal di bumi, sebab tidak akan ada pemberontakan di Surga.
Mempersiapkan diri untuk kehidupan di Surga kelak adalah cara yang tepat dalam mengisi kehidupan.
Allah memberi kita kebebasan untuk memilih.
Jika kita ingin hidup tanpa-Nya di bumi ini, maka Dia akan membiarkan kita hidup tanpa-Nya untuk selamanya.
Hidup yang terputus dengan Allah mendatangkan konsekuensi yang besar, yang menghancurkan, dan yang abadi.
Maka, jika saat ini Anda tengah menjalani hidup tanpa adanya relasi dengan Allah, janganlah menunggu.
Binalah hubungan dengan Allah hari ini juga.
Renungkan hal ini
Apakah hidup Anda sudah menunjukkan relasi yang intim dengan Allah?
Di musim Natal ini, siapa orang yang Anda kenal yang Anda anggap perlu mengalami hubungan yang pribadi dengan Yesus Kristus?
Apa yang harus Anda lakukan untuk menjangkau orang tersebut?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 8; Wahyu 13
____________________________________
Jangan memilih untuk hidup dengan cara sendiri, namun selalu libatkan Allah untuk turut bekerja dalam setiap hari-hari Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar