Kegelisahan selalu merupakan efek dari dosa. Semakin banyak kita berbuat dosa, semakin kita merasa gelisah. Ketika Anda merasa kesepian di satu pesta, biasanya Anda akan berujar, "Mereka pasti tidak suka saya!" Tidak, mungkin saja mereka tidak melihat ada Anda di sana. Tetapi karena Anda melihat situasi tersebut dari mata ketakutan, maka emosi Anda menjadi rapuh.
Ketika kita melihat hidup kita melalui mata ketakutan, maka kita tidak akan bisa melihat orang lain yang sedang menderita. Kita hanya melihat kekuatiran kita.Kita melewatkan kesempatan untuk melayani orang lain sebab kita hanya bisa melihat diri sendiri dan penderitaan yang sedang dihadapi. Kita harus melihat dan memperhatikan penderitaan orang lain dan memberikan hidup kita seperti apa yang Yesus minta; jika tidak, kita akan rentan terhadap rasa takut akan penolakan.
Rasa takut akan penolakan sebenarnya adalah penolakan terhadap kebenaran Allah. Allah tidak hanya menciptakan Anda untuk menjadi unik, tapi Dia juga mencipatakan Anda untuk menjadi berkenan melalui Kristus: "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya" (Efesus 1:4)
Kita berkenan dan diterima oleh Allah bukan karena apa yang telah kita lakukan (kita tidak akan pernah bisa cukup baik untuk menjadi berkenan di mata Allah yang sempurna). Tetapi melalui apa yang telah Yesus Kristus lakukan bagi kita; mati di kayu salib, membayar semua dosa-dosa kita, dan menutupi kita dengan kasih-Nya, Dia pun menerima kita. Allah memandang ke bawah dan berkata, "Apa yang Yesus lakukan berkenan bagi-Ku, dan melalui Dia, engkau pun sekarang berkenan di mata-Ku." Yang harus kita lakukan adalah menerima apa yang telah Kristus lakukan bagi kita, dan tunduk atas kehendak-Nya.
Meski Allah tahu segala hal buruk yang Anda perbuat, Dia masih tetap mengasihi Anda. Menakjubkan, bukan? Tidak peduli siapa pun yang menolak Anda, Allah tidak akan pernah menolak Anda. Alkitab berkata, "Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku" (Mazmur 27:10).
Sebagian dari Anda mungkin saat ini tengah berjuang untuk mendapat persetujuan atau pengakuan dari orang tua Anda akan suatu hal. Tetapi jika orang tua Anda menolak Anda untuk bertumbuh, maka itu bukan masalah Anda, tapi masalah mereka. Orang tua yang menolak anak-anak mereka, sesungguhnya benar-benar menolak ciptaan Allah dan berkata jika Dia telah melakukan satu kesalahan.
Jadi, itu bukan masalah Anda, tapi masalah mereka. Sebenarnya, jika mereka belum menerima sesuatu hal yang Anda buat saat ini, mereka mungkin selamanya tidak akan pernah merestuinya. Namun Anda tidak perlu persetujuan mereka untuk menjadi bahagia. Kebahagiaan Anda tidak tergantung pada orang lain. Tuhan berkata apa pun yang terjadi, Dia akan selalu memelihara Anda.
Renungkan hal ini
Setiap kali saya bertanya pada sekelompok orang tentang ketakutan mereka, ketakutan nomor satu adalah takut akan penolakan. Menurut Anda mengapa banyak orang berpikir seperti itu?
Allah telah memberi kita Kabar Baik untuk dibagikan kepada orang lain, tapi sering kali kita tidak melakukannya karena takut akan apa yang dipikirkan orang lain. Apa pendapat Anda akan hal ini?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Yoel 1-3; Ibrani 4:1-13
____________________________________
Kita berkenan dan diterima oleh Allah bukan karena apa yang telah kita lakukan, tapi karena kita berharga di pemandangan-Nya
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar