Orang yang berjalan bersama-sama saya biasanya akan mengatakan saya berjalan sangat cepat.
Memang benar, hal ini selalu menjadi masalah bagi istri saya, walau sebenarnya jalannya tidak terlalu lambat.
Hanya saja dia tidak berjalan secepat saya, apalagi ketika dia memakai sepatu hak tinggi.
Ketika kami pergi ke suatu tempat yang mengharuskan kami untuk berjalan, kadang istri saya tetap memakai sepatu hak tinggi.
Jadi saya pun berkata padanya, "Oh, tidak. Kamu tidak akan mengenakan sepatu itu, bukan?"
Meskipun ia terlihat lebih menawan, tapi saya tahu sepatu itu akan membuat kami lebih sulit untuk berjalan bersama-sama.
Berjalan dengan seseorang berarti berjalan di samping orang tersebut.
Begitu pun dalam kehidupan Kristen, ketika kita berjalan dengan Tuhan, kita tidak boleh berjalan di depan-Nya.
Kita pun tidak boleh berjalan tertinggal di belakang.
Intinya adalah berjalan bersama-Nya.
Dan siapa yang mengatur langkah kaki kita? Allah.
Nabi Amos bertanya, "Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?" (Amos 3:3).
Dalam terjemahan bahasa Ibrani, ayat ini menyiratkan sebuah pertemuan di suatu tempat tertentu pada waktu yang telah disepakati.
Seorang teman saya yang sangat tepat waktu memberitahu saya satu pepatah yang telah diterapkan dalam keluarganya selama puluhan tahun: "Datang lebih awal berati tepat waktu, datang tepat waktu berarti terlambat, datang terlambat tidak pernah bisa dimaafkan."
Bisakah Anda bayangkan datang terlambat untuk janji bertemu dengan Allah?
Setiap hari kita punya janji bertemu dengan Allah, saat kita memulai hari dengan Firman-Nya, memulai hari dengan doa.
Setiap hari, kita punya kesempatan untuk memikirkan-Nya, untuk fokus pada-Nya, dan berjalan selaras dengan-Nya.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 31-34; II Timotius 3: 10-17
____________________________________
Apakah Anda berjalan bersama dengan Tuhan hari ini?
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________
Kunjungi 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar