Ketika Yesus memasuki Yerusalem dengan pada hari Minggu Palma, Dia memandang kota itu dan menangis.
Dalam bahasa aslinya, kata yang digunakan untuk menggambarkan tangisan-Nya adalah penderitaan yang pahit bagaikan seseorang yang sedang berkabung.
Yesus menangis karena Dia tahu apa yang akan terjadi.
Pelayanan-Nya hampir selesai.
Waktu yang Dia punya singkat, dan secara garis besar, Dia telah ditolak.
Dia telah menyembuhkan mereka yang sakit.
Dia telah menghidupkan mereka yang mati.
Dia telah menyembuhkan mereka yang mempunyai kusta.
Dia telah memberi makan mereka yang lapar dan mengampuni dosa-dosa mereka.
Tapi tetap saja Dia seringkali merasa diasingkan dan ditolak.
Dia juga tahu jika murid-Nya sendiri, Yudas Iskariot, hendak mengkhianati Dia.
Yudas adalah sahabat Yesus.
Itulah mengapa perbuatannya itu disebut pengkhianatan.
Yesus tahu bahwa Kayafas, imam besar, akan mencobai-Nya atas tuduhan palsu.
Yesus tahu bahwa Dia akan dikirim kepada gubernur Romawi, Pontius Pilatus, dan akhirnya akan dihukum mati di kayu salib.
Dia tahu orang-orang yang berseru, "Hosana!" hari itu akan berbalik melawan-Nya.
Dan hal itu menghancurkan hati-Nya.
Yesus tahu bahwa mereka akan menghadapi akibat dari dosa mereka sendiri, dan Dia tidak ingin itu terjadi.
Namun, Allah tidak akan memaksakan seseorang menerima pengampunan-Nya.
Saya mengenal orang-orang yang pernah membuat keputusan yang salah dalam hidup mereka, walaupun sebelumnya telah diingatkan oleh pendeta atau teman Kristen mereka.
Di kemudian hari, mereka pun datang kembali dan berkata, "Oh, seharusnya aku mendengarkanmu!" Ya, andai saja.
Allah tidak akan mengganggu hak kita.
Dia tidak akan membuat kita percaya.
Dia tidak akan membuat kita mengasihi Dia.
Jika kita tidak mau, maka kita tidak perlu melakukannya.
Tapi justru inilah hal yang begitu menakjubkan.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 99-101; 1 Korintus 1:18-31
____________________________________
Allah, yang walaupun tahu apa yang akan kita lakukan pada-Nya, Dia tetap mengasihi kita dan tetap memberikan kasih karunia-Nya kepada kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar