Seandainya Tuhan benar-benar memberitahu Anda alasan mengapa beberapa hal terjadi dalam hidup Anda, apakah penjelasan-Nya itu dapat menghapus penderitaan Anda atau menyembuhkan kesedihan hati Anda?
Mari kita bayangkan sejenak seandainya Allah berkata, "Oke, oke. Aku lelah mendengar pertanyaanmu. Sekarang Aku akan memberitahukan alasannya. Apakah kamu siap? Catatlah. Aku membolehkannya terjadi karena...."
Dia pun kemudian memberikan alasannya.
Lalu apa yang akan Anda lakukan selanjutnya?
Akankah Anda akan berkata, "Oh begitu. Hebat. Puji Tuhan" ?
Saya rasa tidak.
Anda mungkin akan berkata, "Aku tidak setuju dengan alasan-Mu. Ini terdengar tidak masuk akal bagiku. Mengapa..."
Itu mungkin mengapa Dia tidak memberi kita alasan dibalik perkara yang Dia izinkan terjadi dalam hidup kita.
Kita hidup atas janji-Nya, bukan penjelasan-Nya.
Kita seharusnya tidak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bertanya mengapa.
Sebaliknya, kita harus bertanya "apa" ? seperti "Apa yang harus kulakukan?"
Sebab dengan mengajukan pertanyaan seperti ini, Anda akan tetap berpaling pada-Nya.
Yesus menangis bersama kita ketika kita merasakan kepedihan.
Ya, Yesus adalah Allah, dengan segala kuasa dan kemuliaan-Nya, namun Dia dulu juga seorang manusia.
Manusia yang juga merasakan kepedihan dan penderitaan kita.
Yesaya 53:3 mengatakan kepada kita, "Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan..."
Yesus tahu itu.
Dia secara sukarela menempatkan diri-Nya dalam bahaya untuk menanggung penderitaan kita di kayu salib.
Mengapa Dia mau melakukan ini?
Alkitab memberi kita jawabannya, "Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa." (Ibrani 2:17)
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 14-16; Kisah Para Rasul 9:22-43
____________________________________
Jika penderitaan Anda mendukakan hati Anda, maka itu juga mendukakan hati-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar