Apakah Anda pernah bermain "King of the Hill"?
Begini permainnya: Hanya ada tempat untuk satu orang di puncak gunung, dan ketika Anda sampai di sana, Andalah Rajanya.
Pada awalnya, kita iri dengan orang yang berada di puncak, namun, ketika kita akhirnya sampai di sana, kita pun ingin membuat orang lain cemburu dengan posisi kita.
Sebagai orang dewasa, kita masih memainkan permainan itu, hanya saja kita melakukannya dengan lebih samar.
"Hei! Lihat aku! Lihat mobil baruku ini! Lihat perhiasanku! Anak-anakku lebih pintar! Lihat warna kartu kreditku!"
Tapi sesungguhnya, cemburu bisa membuat Anda sengsara.
Cemburu biasanya merupakan ekspresi dari kegelisahan kita dan kita menjadi iri.
Ketika saya duduk di kelas lima SD, saya mendapat hadiah Natal berupa sepeda baru.
Sepeda saya mempunyai setang yang lebar jok pisang.
Saya merasa keren.
Saya begitu bangga dengan sepeda itu, sampai suatu hari ketika saya naik sepeda menyusuri jalan di sekitar rumah teman saya, saya melihat jika dia ternyata mempunyai sepeda baru yang lebih bagus dari kepunyaan saya.
Seketika itu juga, kegembiraan saya hilang.
Saya menjadi cemburu ketika saya membandingkan apa yang saya miliki dengan apa yang dia miliki.
Ketika saya melihat kembali, saya sekarang menyadari bahwa masalah yang sebenarnya adalah saya merasa rendah diri.
Ketika kita merasa rendah diri, kita akan selalu merasa terancam dengan orang-orang yang lebih rupawan, yang berpakaian lebih baik, yang memiliki status sosial yang lebih tinggi, yang lebih berpendidikan, yang lebih berkharisma atau bahkan, yang mempunyai sepeda dan sepeda itu lebih bagus.
Tidak ada yang kebal dari rasa cemburu, dan Anda mungkin pernah mengalami bahwa kecemburuan membuat Anda sengsara.
Kecemburuan adalah bagaikan penyakit kanker yang menggerogoti tubuh Anda.
Ia akan memakan Anda hidup-hidup jika Anda tidak mengobatinya.
Kecemburuan bisa menyebabkan kita menjadi terobsesi untuk mengubah keadaan kita.
Kita mungkin berpikir bahwa jawabannya adalah dengan mempunyai lebih banyak uang, sehingga kita terpacu untuk mencari lebih banyak uang.
Namun permasalahnya adalah bahwa setelah Anda sampai ke tingkat itu, ada tingkat selanjutnya.
Jika Anda termotivasi oleh rasa cemburu, maka Anda hanya akan terbakar rasa cemburu, karena akan selalu ada tingkat berikutnya.
Karena cemburu adalah dosa tersembunyi, kita cenderung berpikir jika bukan hal yang seburuk dosa yang terlihat.
Tapi ketahuilah cemburu itu merusak jiwa Anda.
Kecemburuan membuat kita meremehkan orang lain.
Ia bisa menghancurkan hubungan.
Ia menyebabkan Anda kehilangan kesempatan untuk berbagi sukacita, seperti pernikahan, kelahiran, atau promosi.
Ketimbang menjadi iri, Tuhan ingin agar kita bahagia ketika kita melihat Ia memberkati orang lain.
Renungkan Hal ini:
Pengalaman sukacita apa yang telah Allah berikan kepada Anda, tetapi Anda tidak bisa menghargainya hanya karena rasa cemburu Anda pada orang lain?
Apa yang bisa Anda syukuri hari ini?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
2 Raja-raja 24-25; Yohanes 5:1-24
____________________________________
Ketika Anda belajar untuk menikmati keberhasilan orang lain, Anda akan mengalami lebih banyak sukacita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar