Seseorang dianggap belum sepenuhnya menghargai pesan Injil, hingga ia sepenuhnya mengerti betapa sulitnya situasi yang dihadapi.
Jika kita menganggap Yesus Kristus hanya sebagai zat tambahan dalam hidup kita, maka kita telah melewatkan inti dari pesan Injil.
Pesan Injil tidak berbunyi, "Jadilah orang Kristen, karena Anda akan memiliki kehidupan yang lebih bahagia, dan gigi Anda akan menjadi lebih putih."
Yesus, jauh lebih hebat dari seseorang yang hanya mampu meningkatkan pendapatan kita.
Yesus menyelamatkan kita dari pemisahan yang kekal dengan Allah.
Dan itu sama seperti situasi yang dihadapi tiap orang.
Jadi kita harus memulai pembicaraan tentang dosa dengan-Nya.
Tetapi pada kenyataannya, kadang-kadang kita terlalu takut membicarakannya.
Ketika rasul Petrus berkhotbah pada hari Pentakosta, ia menyebutkan bahwa dosa adalah dosa.
Jadi, jika sesuatu adalah dosa, maka kita perlu mengatakan jika itu adalah dosa, sebab kita tidak ingin seseorang dipisahkan dari Allah dan berakhir di neraka.
Dan ya, neraka itu ada.
Tak seorang pun dalam Alkitab yang lebih banyak berbicara tentang neraka daripada Yesus.
Fakta ini mungkin mengejutkan beberapa orang: "Mmm, saya pikir Yesus hanya berbicara tentang kasih-Nya pada kita, ternyata Dia banyak berbicara tentang neraka?"
Ya. Mengapa?
Karena Yesus mengasihi kita sepenuhnya, dan sebagai Allah, Dia tahu ada kengerian di baliknya.
Hal yang paling tidak Dia inginkan adalah jika manusia yang diciptakan menurut gambar-Nya menghabiskan kekekalan yang terpisah dari-Nya.
Yesus berkata, "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya" (Matius 7:13-14)
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 8-9; Lukas 21:1-19
____________________________________
Sama seperti adanya surga yang kekal, maka ada juga neraka yang kekal. Anda hanya dapat memilih salah satunya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar