Bagaimana kita mengatasi keputusasaan? Perkenankan saya menyarankan sembilan langkah spesifik ini:
- Periksa diri Anda. Dengan berdoa carilah akar penyebabnya.
- Akuilah bahwa Anda putus asa. Anda bisa saja menghindar, mengabaikan atau menyangkalinya. Tetapi penyangkalan itu berbahaya dan menjamin kegagalan.
- Kenalilah dengan tepat keputusasaan Anda. Ungkapkanlah dan kemudian hadapilah.
- Ingatlah sifat keputusasaan. Kekecewaan bisa datang dan pergi, tetapi keputusasaan adalah pilihan Anda.
- Mulailah lebih sering merenungkan Firman Allah. Dengan demikian, Anda bisa menilai dengan tepat perasaan Anda yang sebenarnya (Mazmur 3:2-4; 16:7-8; 63:6-8; 77:12; 119:15).
- Serahkanlah keputusasaan Anda kepada Allah dalam doa. Mintalah Dia menyatakan yang hendak diajarkan-Nya kepada Anda melalui hal ini.
- Arahkan pandangan Anda kepada Allah, bukan situasi Anda. Mintalah Dia menolong Anda untuk memahami kekecewaan ini dan maknanya dari sudut pandang-Nya.
- Pandanglah bahwa semua itu diizinkan Tuhan terjadi agar kita beroleh kesempatan untuk bertumbuh, sekalipun di tengah kesulitan.
- Ucapkanlah tiga kebenaran ini dengan suara keras: Bapa menyertaiku dalam penderitaan; Dia memegang kendali atas hidupku dan membiarkan semua ini terjadi dengan suatu alasan; Dia adalah Allah yang baik, yang akan mengubah kekecewaan ini menjadi berkat.
Keputusasaan mungkin tampaknya tak terlalu mengerikan, tetapi jangan pernah meremehkan daya rusaknya. Dengan tetap waspada, Anda dapat menghindari perangkap maut ini. Karena itu, tuliskanlah kesembilan langkah ini di sebuah kartu indeks, dan ulangilah membacanya setiap kali Anda mulai dilanda keputusasaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar