Anda mungkin juga pernah dilanda perasaan iri pada suatu ketika. Apakah itu serangan rohani? Apakah Musuh yang membuat Anda iri hati? Apakah seseorang atau sesuatu yang sedang berusaha membuat Anda gusar?
Jawabannya yang mungkin mengejutkan Anda adalah tidak. Iri hati sebenarnya berasal dari dalam diri kita, sekalipun kita mungkin berusaha mengelak dari pernyataan ini. Contohnya, kita mungkin berkata, "Mereka tak seharusnya seperti itu. Mereka tidak pantas seperti itu, jadi saya sangat bisa dibenarkan jika merasa seperti ini."
Apakah Anda tahu, apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini? Kita tidak hanya sedang merasa iri terhadap seseorang, kita juga sedang mengatakan bahwa perasaan iri kita adalah kesalahan orang lain! Hal ini tentu saja tidak benar. Kita masing-masing bertanggung jawab penuh atas perasaan iri kita sendiri.
Iri hati adalah produk kedagingan. Di Alkitab, iri hati dituliskan di antara dosa-dosa seperti penyembahan berhala, percabulan, kemabukan dan sihir dosa-dosa yang melawan Allah yang kudus, dan digambarkan sebagai "dari dunia, nafsu manusia dan setan-setan" (Galatia 5:17-21; Yakobus 3:15).
Perasaan iri bisa membuat kita membandingkan secara tidak sehat kesuksesan kita dari orang lain. Pola ini bisa berkembang menjadi persaingan yang menjatuhkan orang lain, serta menimbulkan kecemasan dan kegusaran besar. Sungguh merupakan cara hidup yang mengerikan!
Meskipun iri hati merupakan emosi yang umum, tidak ada tempat baginya dalam kehidupan orang percaya. Setiap kita harus berusaha melihat motivasi kita secara objektif. Apakah Anda dicemari oleh sikap iri hati hari ini? Serahkanlah perasaan-perasaan Anda sejujurnya kepada Allah, dan mintalah Dia menyucikan Anda dari sikap yang berdosa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar