15- April 2010 / Kamis
Mengapa Allah masih berbicara?
Yesaya 30:21
Seberapa orang percaya bertanya: jika Alkitab adalah Firman Allah yang sempurna, mengapa Tuhan masih mau berbicara kepada kita secara pribadi? Ada beberapa alasan.
Pertama, Tuhan ingin berkomunikasi pada masa kini karena Dia juga mengasihi kita persis seperti Dia mengasihi anak-anak-Nya pada zaman Alkitab. Kerinduan-Nya akan persekutuan dan percakapan yang tulus pada masa kini, sama besarnya seperti pada zaman Dia berinteraksi dengan Abraham, Musa dan nabi-nabi.
Kedua, Allah masih berbicara karena kita sangat membutuhkan pimpinan-Nya secara nyata dan pasti dalam kehidupan kita. Di Alkitab, kita banyak membaca tentang Tuhan yang memberi perintah khusus kepada hamba-hamba-Nya. Kita sering lupa bahwa kita juga membutuhkan perintah-Nya.
Ketiga, Allah berbicara karena jaminan dan penghiburan-Nya sangat penting bagi kita pada masa kini, seperti pada zaman orang-orang kudus di Alkitab. Kita semua memiliki pengalaman "Laut Merah", saat kita terjepit dalam suatu situasi dan tidak tahu bagaimana jalan keluarnya. Dan, sebagaimana Tuhan membelah laut itu bagi bangsa Israel, Dia juga akan bertindak secara ajaib bagi kita, jika kita mendengarkan suara-Nya dan menaati-Nya.
Akhirnya, dan mungkin yang paling penting, Allah masih berbicara saat ini karena Dia ingin kita memiliki relasi yang intim dengan-Nya. Prioritas nomor satu kita seharusnya adalah mengenal Dia dan, terus berusaha mengenal-Nya lebih dalam lagi.
Seperti halnya mengenal orang, relasi kita dengan Allah pun tidak bisa hanya "satu arah". Harus ada komunikasi dua arah yang terus-menerus dengan-Nya. Artinya, bukan kita saja yang terus-menerus bicara. Kita akan lebih mengenal Bapa apabila kita juga belajar untuk mendengarkan Dia bicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar