10 – Maret 2010 / Rabu
Mempercayai Tuhan Dalam Keuangan Anda
Amsal 3:9-10
Kemarin kita belajar tentang rancangan Tuhan bagi keamanan keuangan kita: mengembalikan bagian pertama dari pendapatan kita kepadaNya. Namun demikian, beberapa dari kita merasa berat untuk mempraktikkan prinsip ini. Sekalipun kita mengetahui apa yang telah Tuhan katakan, pemikiran memberi dengan cara demikian dapat memunculkan kekhawatiran nantinya tidak akan cukup uang bagi kita. Nah, muncullah godaan untuk mengganti rancangan Bapa dengan rancangan kita sendiri, sebab kita merasa tidak yakin. Kita harus berhati-hati supaya ketakutan tidak mengesampingkan iman kita.
Masalahnya tidak terletak pada rancangan Tuhan melainkan pada ketidakpercayaan kita. Rasa takut memunculkan keraguan bahwa Tuhan dapat melakukan segala hal yang Ia katakan akan Ia lakukan. Di dalam ayat-ayat Firman Tuhan, Tuhan berjanji untuk menyediakan segala sesuatu yang diperlukan bila kita mau memuliakanNya dengan bagian pertama dari harta kita.
Dapatkah Anda mempercayai seluruh Firman Tuhan? Banyak dari kita mempertaruhkan jaminan kekekalan kita dengan mempercayai apa yang Tuhan katakan di dalam Alkitab mengenai keselamatan kita, namun masih banyak yang meragukan apa yang Ia katakan mengenai uang dan pemeliharaanNya bagi kita. Sungguh hal yang bertentangan! Kita mengambil satu bagian Firman dan mengatakan bahwa itu benar, tetapi kita hanya mengambil separuh bagian lainnya, merasa bahwa Tuhan tidak dapat dipercaya dalam hal keuangan kita.
Tuhan mengatakan kepada kita untuk "mengujiNya dalam hal ini dan melihat tidakkah Ia setia" (Maleakhi 3:10). Saat kita mempercayai Tuhan, kita memperoleh hak istimewa untuk menyaksikanNya menggenapi FirmanNya. Mana yang lebih dapat dipercaya – perasaan kita atau Firman Tuhan yang Mahakuasa?
Katakan tidak pada rasa takut dan berjalanlah dengan iman. Bapa kita dapat dipercaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar