Cara Mendengar Firman Allah
Nehemia 8:1-8
II Timotius 3:16 berkata bahwa, Kitab Suci bermanfaat untuk mendidik orang dalam kehidupan yang kudus. Tetapi untuk menerima perintah Allah, kita harus belajar mendengar-Nya bicara melalui Firman.
Bangsa Israel yang ikut membangun kembali Yerusalem di bawah kepemimpinan Nehemia adalah para pendengar yang baik. Setelah bekerja bersama-sama mendirikan kembali tembok kota, mereka meminta Ezra, seorang ahli kitab, membacakan gulungan yang berisi hukum-hukum Allah. Karena sangat ingin mendengarkan Tuhan, mereka rela meninggalkan rumah, pekerjaan dan segala aktivitas mereka, untuk berkumpul dan memperhatikan Kitab Suci.
Pembacaan itu berlangsung berjam-jam, tetapi mereka tetap memperhatikan perkataan ahli kitab itu. Mereka memusatkan perhatian untuk memahami apa yang tertulis dalam hukum Musa. Kebanyakan orang Israel yang berdiri di lapangan itu sudah hidup dalam pembuangan di Babel. Mereka berbahasa Aram, sementara gulungan kitab itu ditulis dalam bahasa Ibrani, sehingga imam itu harus menerjemahkan dan membantu mereka memahami artinya. Namun, meskipun ada kendala bahasa, mereka terus mendengarkan Ezra dengan penuh harap. Mereka sudah datang berkumpul untuk belajar mengenali karakter Allah dan bertekad mengikuti rencana-Nya.
Ketika Ezra memuji Tuhan, hati bangsa itu tergerak dan mereka pun menyembah Allah. Rasa syukur dan kerendahan hati membuat mereka siap mendengarkan Allah. Mereka bersujud syukur atas hak istimewa boleh mendengarkan Firman Tuhan.
Kita perlu tahu apa yang berkenan kepada Tuhan agar bisa menaati rencana-Nya. Itu berarti kita harus menjadi pendengar yang baik. Mintalah Allah menolong Anda agar memiliki kerendahan hati, perhatian, rasa syukur dan semangat yang lebih besar bagi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar