21– Desember 2009 / Senin
Sukacita Ilahi
Yohanes 15:5-11
Di Yohanes 15, Yesus menggambarkan relasi kita dengan-Nya seperti ranting yang menempel pada pokok anggur. Di kebun anggur, buah baru bisa dihasilkan apabila sari-sari makanan mengalir ke ranting-rantingnya. Jika Roh Kristus yang memberi hidup mengalir melalui kita, buah roh akan muncul. Di antaranya adalah sukacita ilahi (Galatia 5:22-23).
Untuk mengalami kepuasan rohani yang mendalam, kita harus tetap melekat erat dengan Tuhan. Yesus sering menyelinap pergi agar Dia dan Bapa bisa memiliki hubungan yang intim (Markus 1:35). Dia mampu menanggung banyak penderitaan karena persekutuan-Nya dengan Allah, dan karena sukacita yang akan diterima-Nya. Rasul Paulus juga mengalami sukacita yang melimpah sekalipun di tengah penderitaan (II Korintus 7:4). Ia menggambarkan hubungan orang percaya dengan Allah seperti ini: "Hidupku bukannya aku lagi, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku" (Galatia 2:20).
Sukacita akan bertambah-tambah jika kita mengikuti teladan Paulus dan terfokus pada Yesus, bukan pada diri kita sendiri atau situasi kita. Semakin kita melekat pada-Nya, semakin besar kebahagiaan rohani kita. Reaksi awal kita dalam menghadapi kesulitan mungkin putus asa atau sangat menderita. Namun jika kita memusatkan perhatian kita kepada-Nya, dan bersatu dengan Roh-Nya, kita akan kembali merasakan damai sejahtera. Ingat, Tuhan berjanji sukacita-Nya akan tinggal di dalam kita jika kita tinggal di dalam Dia.
Betapa hebatnya kesaksian kita jika sukacita Tuhan mengalir di dalam dan melalui kita. Yang dikerjakan Roh Kudus di dalam kita bukanlah kebahagiaan duniawi, tetapi kepuasan ilahi. Biarlah sukacita ilahi memengaruhi setiap perbuatan dan perkataan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar