Iman Yang Menyelamatkan
Hari ini kita akan memerhatikan dua unsur lain dari iman yang menyelamatkan.
Memahami tentang siapa Yesus dan apa yang sudah dilakukan-Nya harus disertai dengan kepastian bahwa fakta-fakta itu benar dan berlaku untuk kita. Pertama, kita harus menyadari bahwa, Aku sudah melanggar perintah Allah – yang membuat aku menjadi orang berdosa. Kita semua dilahirkan dengan sifat memberontak terhadap Allah. Kedua, kita tahu bahwa segala usaha kita tidak bisa menggapai kemurahan Allah. Ketiga, kita menerima bahwa "Yesus sudah mati untukku." Dia sudah menebus segala dosa kita, betapa pun mengerikannya dosa itu di mata dunia.
Selanjutnya, kita percaya bahwa kematian Yesus cukup untuk menebus dosa kita; tidak perlu yang lain lagi. Kita harus menerima bahwa Dia sudah menggantikan hukuman kita dan menanggung murka Allah atas kita. Akhirnya, kita menerima dengan iman bahwa kita sudah diadopsi ke dalam keluarga Allah. Undangan ini diberikan kepada semua manusia, tetapi tidak semua orang memiliki keyakinan yang benar. Banyak orang hanya memandang kenyataan ini sebagai 'informasi', bukan kebenaran yang mengubah hidup.
Setelah kita meyakini bahwa Yesus itu Juru Selamat kita, keyakinan itu kita nyatakan melalui tindakan. Sebagai 'ciptaan baru', kita tidak seperti yang dulu lagi, nilai-nilai serta prioritas kita juga berubah (II Korintus 5:17). Yesus, Tuhan kita, memiliki otoritas atas hidup kita, dan hanya Dia yang pantas menjadi prioritas utama kita. Dia tahu apa yang berkenan kepada Bapa, dan sudah mengutus Roh Kudus-Nya untuk tinggal di dalam kita dan mengajar kita.
Ambillah kesempatan untuk memeriksa adanya bukti-bukti tentang pemahaman, kepastian dan kepercayaan Anda. Jika salah satu tidak ada, mintalah Bapa menolong Anda untuk memiliki iman yang menyelamatkan yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar