Yeremia 18:1-6
Bila Anda pernah memperhatikan seorang tukang periuk bekerja, sebagaimana yang dilakukan Yeremia pada bacaan Firman hari ini, Anda akan kagum melihat bejana yang indah terbentuk dari segumpal tanah liat. Tujuan dari pelajaran Allah kepada sang nabi adalah bahwa bangsa Israel sebagaimana halnya dengan setiap orang dari mulanya, dibentuk oleh tanganNya. Kita seumpama gumpalan tanah liat yang menanti sentuhan tangan sang Penjunan Agung.
Ketika tanah liat ditempatkan di atas roda pembuat, sang tukang periuk sudah memiliki gambaran bentuk tertentu dalam pikirannya. Hal yang sama berlaku pada kita. Allah telah menetapkan bagaimana Ia berencana untuk bekerja dalam kehidupan kita dan peran apa yang harus kita mainkan dalam membangun kerajaanNya (Efesus 2:10). Ia membentuk dengan tanganNya dan memotong dengan alatNya sehingga karakter kita mulai terlihat seperti Yesus PutraNya. Setiap orang percaya akan dibentuk dengan cara yang berbeda untuk melayani secara unik, sebagaimana yang telah Allah rancangkan baginya. Terlepas dari Tuhan memperlengkapi kita dengan istimewa, kita semua mengemban kesan Penjunan kita yang tidak dapat diragukan lagi.
Terlalu sering kita melihat talenta dan kemampuan orang lain di sekitar kita dan berharap ingin lebih seperti orang lain. Namun kita telah dirancang secara sempurna untuk maksud yang Allah telah tetapkan untuk kita, dan Ia tidak pernah salah. Bila kita menghabiskan waktu kita dengan mengharapkan talenta yang tidak seturut dengan rancangan Allah, atau bila kita menolak untuk menggunakan karunia roh yang Ia karuniakan kepada kita, kita menyia-nyiakan karyaNya dan kesempatan kita untuk melayani Dia.
Sang Penjunan berkenan dengan cara Ia merancangkan hidup kita dan kemampuan yang Ia telah curahkan atas kita. Untuk memuliakan sang Penjunan sebagaimana yang seharusnya dilakukan sebuah bejana, maka kita harus tunduk untuk dibentuk dan dipakai seturut yang diinginkanNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar